PANDUAN TENTANG PEMAKAIAN POPOK KAIN CUCI ULANG (CLOTH DIAPERS/CLODI)
Clodi merangkum kebaikan dari pospak dan popok kain tradisional, yaitu: bisa tahan menampung beberapa kali pipis seperti halnya pospak, tetapi bisa dicuci dan dipakai ulang seperti halnya popok kain tradisional/popok tali.
Beralih dari disposable diaper (Popok Sekali Pakai/Pospak)
Catatan 1 : Beban Bagi Bumi 500 tahun ke Depan
Catatan 2 : Efek Jangka Panjang Bagi Kesehatan
sampah yang dominan di tempat sampah rumah kami adalah sampah pospak. Seiring makin meningkatnya kesadaran tentang isu cinta lingkungan,go green, global warming, dan hal semacam itu, lantas membuat saya ‘muak’ melihat tumpukan sampah pospak yang
menggunung yang mengandung plastik yang pastinya sangat susah untuk terurai. Saya
butuh solusi untuk masalah ini! Dan agaknya clodi adalah solusi tepat untuk itu. Setelah itu saya mulai gencar mencari informasi dengan browsing kesana-kemari. Mempelajari jenis-jenis dan merk -merk clodi yang beredar di pasaran.
Istilah-istilah dalam dunia per-clodian itu mungkin masih sangat asing di telinga kita. Wajar, karena ‘modern’ clodi memang masih terbilang barang baru di Indonesia. Di AS pun, baru pada awal 90’an clodi memulai ‘big comeback’ nya seiring meningkatnya kesadaran tentang isu lingkungan. Limbah disposable diaper/pospak yang terbuat dari plastik yang amat sulit terurai dinilai sangat membebani bumi. Penggunaan pospak pada masa itu (bahkan sampai sekarang pun) memang masih dominan, tapi gerakan untuk ‘kembali ke popok kain’ mulai digalakkan kembali. Pada awal 90’an itu, bentuk clodi memang masih konvensional, yaitu kain yang dilipat-lipat menyerupai popok. Baru pada tahun 2000-an ke atas mulai bermunculan berbagai merk clodi sekali jadi yang tinggal pakai (tanpa melipat-lipat dulu) di AS. Tahun 2006 bahkan disebut-sebut sebagai tahunnya cloth diaper di AS. Beberapa tahun belakangan, inovasi di dunia per-clodi-an semakin canggih sehingga performa clodi meningkat secara signifikan.
Flats -- one-layer diapers atau popok kain biasa yang lazim digunakan di Indonesia. Biasa dipakai untuk newborn baby. Dari segi harga, popok kain jenis ini adalah yang paling murah. Kelebihan lainnya adalah cepat kering. Kekurangannya adalah sangat mudah bocor. Hanya cocok untuk bayi sampai dengan umur 1 bulan.
Pre-folds -- kain berbentuk persegi (bisa terbuat dari bermacam bahan yang adem dan menyerap) yang dilipat-lipat menyerupai popok. Bedanya dari flat diaper, prefold adalah
multiple layer diapers dengan layer/lapisan yang lebih tebal di bagian tengah untuk menyerap pipis. Ketebalan layer/lapisan tergantung dari banyaknya lipatan atau tergantung dari seberapa lebar kain yang digunakan.
Pre-folds 4x8x4 berarti terdiri dari 4 lapisan di kedua sisi, dan 8 lapisan di tengah.
Dibutuhkan peniti untuk memasangnya. Atau pengait lain seperti snappi diaper fastener.
Kelebihan flats dan prefold adalah: ekonomis karena murah dibanding popok kain jenis lain, mudah dibersihkan, dan cepat kering karena tipis. Kain persegi ini juga bisa difungsikan sebagai lapisan penyerap tambahan (soaker) atau sebagai bahan pengisi pada popok jenis pocket (pocket stuffer).
Kekurangannya: kurang praktis karena harus melipat-lipat dahulu dan harus memakai peniti. Mudah tembus, karenanya dibutuhkan diaper cover yang bersifat water-proof.
Diaper Cover — Pembungkus popok yang berfungsi sebagai lapisan luar yang anti tembus/water-proof. Bisa terbuat dari bermacam bahan seperti polyester, Polyurethane Laminate (PUL), waterproof nylon, fleece atau wool. Perekat cover ini bisa berupa snap/ kancing, velcro/perepet atau berbentuk celana pull-up.
Soaker – Istilah soaker dapat merujuk pada 2 hal. Pertama, ia dapat berarti lapisan
penyerap di bagian tengah diaper. Soaker dapat dijahit ke dalam diaper (seperti pada AIO), dapat dijahit separuh hingga membentuk flap (eg. celana berlidah- seperti pada produk-produk merk Ananndapers), dapat pula sebagai insert/bahan isian pocket diaper, atau dapat diletakkan begitu saja di atas diaper cover.
Untuk catatan agar tidak membingungkan: Walaupun bendanya sama, istilah insert digunakan, bila penyerap dimasukkan ke dalam popok kain berbentuk pocket (kantong).
Sedangkan istilah soaker pad dipakai bila penyerap diletakkan di atas popok kain model
diaper cover.
Kebanyakan insert/soaker terbuat dari bahan microfiber karena daya tampung cairannya yang hebat. Hanya saja bahan microfiber ini tidak bagus bila bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Jadi bila difungsikan sebagai soaker pad, biasanya yang dipakai adalah stay-dry insert yaitu insert microfiber yang diberi tambahan/dilapisi bahan fleece di atasnya.
Fleece adalah bahan yang lazim digunakan sebagai inner (lapisan dalam) pocket diaper.
Insert microfiber dapat menjadi soaker dengan melapisinya dengan fleece liner (lihat Liner).
Doubler – adalah lapisan penyerap tambahan di samping insert utama. Gunanya untuk memperbesar daya tampung diaper saat diperlukan perlindungan ekstra. Misalnya pada saat malam hari. Doubler juga bisa dipakai sebagai sebutan lain dari insert kecil.
Liner – adalah lapisan tipis dari kain (reusable liner) atau kertas (disposable liner) yang ditempatkan ke dalam diaper untuk mempermudah pembersihan diaper bila terkena pup. Penggunaan liner mempermudah proses pencucian karena melindungi diaper dari terkena noda pup secara langsung. Bahan yang banyak dipakai untuk liner adalah bahan fleece yang sangat mudah dibersihkan.
AIO – All-In-One diaper. Sesuai namanya, diaper jenis ini berdiri sendiri tanpa perlu menggunakan lapisan penyerap/absorbent material tambahan. Jenis ini yang paling menyerupai disposable diaper karena merupakan one-piece diapering system. Perbedaannya hanya, diaper ini bisa dipakai ulang. Lapisan penyerapnya dijahit menempel/menyatu pada diaper. Kelebihannya adalah, karena one-piece maka sifatnya praktis dan mudah digunakan. Kita tak harus membawa-bawa kain penyerap terpisah bila bepergian. Kekurangannya adalah, lebih lama kering bila dijemur karena punya lapisan penyerap yang tebal.
Variasi lebih lanjut dari AIO adalah AI2.
AI2 – All-In-Two sebenarnya agak serupa dengan AIO hanya saja material penyerap tidak dijahit menyatu dengan diaper. Bahan penyerapnya adalah satuan terpisah yang tidak menempel pada diaper. Penggunaannya di-attach atau dilampirkan atau disampirkan ke atas diaper. Menurut saya, jenis ini agak serupa juga dengan Pocket Diaper yang merupakan two-piece diapering system. Perbedaannya adalah, dalam diaper jenis Pocket, bahan penyerap dimasukkan (inserted) ke dalam pocket/ kantong, sedangkan dalam AI2 bahan penyerap disampirkan saja ke atas diaper.
Kelebihannya: lebih cepat kering dibandingkan dengan AIO. Kekurangannya tentu saja agak kurang praktis dibanding AIO karena mesti membawa lapisan penyerap terpisah.
Pocket Diapers – Sesuai namanya, popok kain model ini mempunyai pocket (kantong/celah) yang terbentuk dari persambungan antara outer dan inner. Lapisan luar (outer) terbuat dari bahan yang waterproof dan lapisan dalam (inner) terbuat stay-dry material seperti microfleece atau suede. Perekatnya bisa berupa snap/kancing atau velcro/perepet. Karena bahan penyerapnya diselipkan (inserted) ke dalam pocket, maka penyerapnya lazim disebut insert. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa sistem pocket ini merupakan terobosan paling inovatif dalam dunia per-clodi-an. Saat ini, pocket diaper nampaknya jadi pilihan yang paling populer di antara clodi jenis lain. Kelebihannya: bahan pengisi pocket bisa ditentukan sesuai keinginan, lebih mudah dicuci dan lebih cepat kering dibanding AIO karena insert bisa dipisahkan, kelihatan trim/ramping bila dipakai bila tidak terlalu banyak insert yang dimasukkan.
Kekurangannya: membutuhkan insert sehingga tidak sepraktis AIO, dapat kelihatan bulky/gembung bila terlalu banyak insert yang dimasukkan. Bukaan/pocket dapat terletak di daerah belakang (ini yang umum) atau beberapa merk ada juga yang mendesain pocketnya di bagian depan.
What Is The Best Suited Cloth Diapers for Your NewBorn?
Cloth diapers (clodi) apa yang paling cocok bagi buah hati Ayah Bunda yang baru terlahir
ke dunia ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengetahui karakteristik dan pola berkemih dari Newborn (NB). Dalam hari-hari pertama kelahirannya, seorang bayi menghadapi dunia yang sama sekali baru dan berbeda dari tempat tinggal sebelumnya yang nyaman dalam rahim Ibunda. Buah hati Ayah Bunda kini benar-benar merupakan individu terpisah yang harus berjuang hidup mengandalkan sistem kerja tubuhnya sendiri. Pola dan sistem kerja tubuhnya memasuki ibaratnya memasuki fase meraba-raba sebelum akhirnya ajeg dengan pola tertentu.
Frekuensi berkemih (BAK) seorang NB pun sangat sering. Rata-rata popok kain sebanyak 1,5– 2 lusin masuk ke dalam ember cucian setiap harinya. Berdasarkan pengalaman tersebut, menurut hemat kami, popok kain biasa (flats) adalah pilihan terbaik bagi NB usia 0-1 bulan. Alasannya adalah sebagai berikut:
faktor yang bisa menjadi pertimbangan.
Harga
Berclodi berarti berinvestasi. Jika dibandingkan pospak, harga clodi tentunya jauh lebih mahal. Tapi sebenarnya clodi jauh lebih hemat secara jangka panjang. Pengeluaran yang berat di awal akan terkompensasi dengan masa pakai yang lama, bahkan hingga tahunan. Harga clodi amat variatif, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu. Yang harus Anda perhatikan adalah value, bukan sekedar harga. Artinya bagaimana perimbangan antara harga yang dibayar dan kualitas barang yang diterima. Ada clodi yang harganya amat murah, tapi karena kualitasnya jelek akhirnya hanya tersimpan rapi di lemari. Atau ada pula clodi yang kualitasnya premium tapi harganya sangat di luar kemampuan. Saran kami adalah, sesuaikan clodi yang dipilih dengan kemampuan ekonomis Anda. Tips terbaik untuk membeli clodi adalah, coba untuk membeli satu atau dua buah saja per merk, untuk melihat kecocokannya dengan anak Anda atau apakah clodi itu memenuhi ekspektasi Anda secara umum. Juga tidak sepenuhnya benar menurut pengalaman kami sejauh ini. Ada popok kain yang harganya menengah, tapi kualitasnya setara dengan clodi impor berkualitas premium. Ada clodi impor yang kualitasnya memang amat memuaskan sesuai dengan harganya, tapi ada pula yang overrated (terlalu mahal tapi kualitas biasa-biasa saja). Sementara bagi para orang tua yang berkantong tebal, tentu sah-sah saja untuk memilih clodi premium untuk buah hati tercinta.
Potongan (Cutting) Clodi dan Bentuk Tubuh Bayi
Dua faktor ini kami satukan karena berkaitan satu sama lain. Ada clodi yang potongannya besar dan lebih cocok untuk bayi yang montok atau bertubuh besar. Ada pula clodi yang bentuknya slim yang fit di bayi bertubuh mungil. Andalah sebagai orang tua yang paling tahu apa yang cocok bagi bayi anda. Soal ukuran, umumnya clodi adalah berukuran one-sized atau all-sized. Artinya bisa dipakai untuk bayi/anak 3-15 kg dengan fitur adjustment snap (kancing pengatur ukuran). Tapi saat ini mulai banyak pula produsen yang mengeluarkan clodi khusus untuk Newborn yang bisa dipakai s/d usia 3 bulan (berat 3-8 kg). Dan clodi ukuran Jumbo atau Extra Large untuk anak yang sudah agak besar (3-5 tahun) tapi masih mengompol.
Fase Anak
Fase anak menjadi penentu tipe dan model apa clodi yang akan kita pilih. Untuk newborn yang frekuensi berkemih dan BAB-nya masih sangat sering lebih cocok memilih clodi model cover yang bisa diganti hanya isian/soakernya saja. Atau clodi berbahan fleece yang tidak waterproof sehingga cepat dideteksi kebasahannya agar segera diganti. Untuk anak yang sudah aktif yang sulit dipakaikan clodi dalam posisi berbaring akan cocok memakai clodi model pull up/ pants. Untuk anak yang sedang memasuki fase toilet training, akan cocok memakai training pants yang hanya dapat menampung 1x pipis.
Karakteristik dan Tipikal Orang Tua
Anda sebagai orang tua pasti memiliki poin tertentu yang Anda anggap penting dalam memilih popok kain. Ada orang tua yang suka popok yang benar-benar tahan bocor selama berjam-jam, tapi ada pula orang tua yang memilih popok yang cepat terasa lembab saat mulai jenuh agar anak sensitif terhadap kebasahan dan cepat lulus dalam toilet training. Ada orang tua yang sangat tidak nyaman melihat anaknya memakai clodi yang bulky sehingga faktor trim and slim amat penting bagi mereka. Tapi ada pula orang tua yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ada orangtua yang tidak mempermasalahkan motif dan warna, sementara ada pula orang tua yang justru menjatuhkan pilihan karena kepincut dengan warna atau motif tertentu.
Learning by doing. Experiece is the best teacher. Anda baru akan dapat mengidentifikasi mana clodi favorit Anda dan anak Anda setelah mencobanya langsung melalui pengalaman
sendiri.
Cara Mencuci Cloth Diaper
Ada 2 metode yang digunakan untuk menyimpan clodi kotor sebelum dicuci. Yaitu metode ember basah (wet pail) dan metode ember kering (dry pail). Dalam metode ember basah, semua clodi ditempatkan dalam ember berisi air setelah semua kotoran padatnya (bekas pup) dibersihkan. Biasanya digunakan baking soda untuk menghilangkan bekas noda yang menempel. Ketika tiba saatnya mencuci, air rendaman ditiriskan lalu di masukkan ke dalam mesin cuci. Metode ini semakin jarang digunakan karena bau yang timbul dari air yang stagnan. Agar clodi tidak cepat rusak, cuci dengan cold wash saja. Metode ember kering lebih banyak digunakan. Dalam metode ini, tidak ada proses perendaman sebelum mencuci. Clodi kotor dimasukkan saja dalam ember kering. Tutup wadah agar bau tak menyebar kemana-mana. Bau juga dapat dikontrol dengan menaburkan baking soda ke dalam ember.
Untuk diaper baru, sebaiknya dicuci dahulu untuk menghilangkan residu dalam proses finishing. Ini juga untuk meningkatkan daya serap diaper. Beberapa sumber menyarankan untuk melakukan 3x siklus cuci-jemur -kering bagi clodi baru sebelum digunakan.
Clodi dapat dicuci manual dengan tangan atau dengan mesin cuci. Lihat petunjuk pencucian yang terdapat pada brosur atau kemasan produk (clodi keluaran China seringkali tidak dilengkapi petunjuk pencucian). Ada merk yang membolehkan untuk dicuci dengan air hangat ada pula yang tidak. Lepaskan semua kancing (snap) saat mencuci. Untuk clodi dengan system velcro/perepet, pastikan velcronya terpasang pada laundry tabs agar pakaian lain tidak rusak tersangkut. Boleh menggunakan pengering di mesin. Gunakan deterjen seperempat dari jumlah yang dianjurkan. Bilas beberapa kali hingga bersih.
Ingat: Proses pembilasan adalah langkah penting dalam membersihkan clodi! Bila tidak bersih, residu sabun dapat tertinggal di diaper yang dapat menyebabkan kurangnya daya serap dan menyebabkan ruam pada kulit bayi yang sensitif. Gunakan deterjen yang tanpa pelembut dan pemutih. Penambahan sedikit baking soda dapat meningkatkan daya cuci deterjen Anda. Juga dianjurkan sesekali menambahkan sedikit cuka dalam air bilasan. Jangan memakai pemutih dan pelembut pakaian. Setelah bersih, jemur di bawah sinarmatahari. Sinar matahari dapat menyamarkan noda dan membuat diaper terasa bersih segar. Setelah kering, jangan sekali-kali MENYETRIKA clodi Anda!
Happy cloth diapering!
Tips Mencuci Cloth Diaper
Untuk menghilangkan bau pesing, penting untuk membilas clodi sekali atau dua kali dengan air bersih yang banyak sebelum mencucinya dengan sedikit detergen. Setelah bau pesing hilang, baru taburkan sedikit detergen pada cucian. Detergen yang dipakai boleh merk apa saja asal tidak mengandung pemutih dan pelembut (free-additive detergent). Soal noda pup, saya sudah mencoba baking soda sebagaimana yang disebutkan di beberapa literatur. Tapi ternyata baking soda tidak menuntaskan noda seefektif sabun mandi (merk apa saja). Beberapa sumber dari website luar negeri menyatakan bahwa sabun mandi bisa meninggalkan lapisan wax/lilin yang dapat mengurangi penyerapan cairan. Tapi masalah itu bisa teratasi dengan membilas bersih clodi sampai beberapa kali. Lagi-lagi, yang terpenting untuk menghilangkan residu adalah: bilas, bilas, bilas. Tapi PERHATIAN!Jangan berlama -lama mendiamkan sabun pada clodi karena karet pada gusset akan mulur. Untuk inner berbahan fleece, sabun mandi cukup dioleskan di bagian bernoda lalu dikucek-kucek sebentar trus langsung dibilas sudah sangat efektif menghilangkan noda pup. Tidak diperlukan proses perendaman. Ini berlaku bahkan untuk noda pup bayi yang minum ASI yang terkenal sangat sulit dibersihkan. Kalau untuk toddler yang pupnya sudah berbentuk padat, perlakuannya bahkan lebih mudah lagi. Dikucek sebentar dengan detergen noda langsung hilang. Tanpa harus melalui tahap pencucian dengan sabun mandi.
Jadi secara step by step proses pencucian clodi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Stripping adalah proses pembersihan residu detergent pada popok kain. Setelah pencucian berkali-kali, pasti akan terbentuk residu/sisa-sisa detergent pada popok kain terutama pada bagian insert. Cirinya adalah insert menjadi kaku ketika dipegang. Residu detergent dapat menyebabkan berkurangnya daya tampung dan daya serap insert. Cairan pipis dapat spill-out atau tumpah karena tidak terserap sempurna oleh insert. Untuk itu dianjurkan untuk sebulan sekali melakukan stripping terhadap popok kain Anda.
Ada beragam cara stripping yang bebas Anda pilih. Kami merangkumnya dari beberapa sumber dan membaca dari sharing pengalaman orangtua pengguna clodi.
Pocket Cloth Diaper : The Most Popular Model
Model popok kain yang paling popoler dan paling banyak dipakai adalah popok kain model pocket (kantong). Untuk itu kami akan membahas secara khusus mengenai pocket diaper model ini.
Bagian-bagian Pocket Diaper
Outer
Outer adalah lapisan luar dari pocket diaper. Yaitu bagian yang bercorak atau berwarna- warni yang bisa terlihat dari luar. Lazimnya terbuat dari bahan tahan air (waterproof) yaitu Polyester laminasi (PUL/ Poly Urethane Laminated). Tapi ada juga outer yang tidak waterproof seperti pada fitted diaper. Kantong pada pocket diaper adalah celah yang terbentuk dari persambungan antara outer dan inner.
Inner
Inner adalah lapisan dalam pocket diaper yang bersinggungan langsung dengan kulit bayi. Terbuat dari bahan tipis yang mudah dilewati cairan sehingga urine bisa langsung tertampung di bagian penyerap (insert). Kebanyakan inner terbuat dari bahan microfleece atau suede. Kedua bahan ini memiliki karakterikstik amat mudah dibersihkan dan mudah dilewati cairan sehingga popok kain hanya terasa sedikit lembab ketika dipipisi.
Banyak Ibu yang bertanya, apa pocket diaper bisa dipakai ulang dengan hanya mengganti bagian insertnya saja? Kami selalu menjawab seperti ini: Karena inner pada pocket diaper sudah dilewati pipis, maka tentu saja setelah pemakain beberapa jam akan berbau pesing dan lembab sehingga amat tidak nyaman untuk bayi. Maka kami selalu menyarankan agar setelah 3-4 jam, ibu mengganti semuanya sekaligus baik pocket diaper dan insertnya. Bukan sekedar mengganti insertnya saja. Beberapa merk clodi sekarang melengkapi desainnya dengan tambahan fitur inner gusset atau jahitan di inner yang fungsinya untuk menahan pup agar tidak mudah beleber keluar dari samping.
Insert
Insert adalah bahan penyerap pipis yang cara pakainya diselipkan/dimasukkan ke dalam pocket. Umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran standar sekitar kurang lebih 13x34 cm. Modifikasi bentuknya dapat pula dibuat berbentuk memanjang yang penggunaannya dilipat-lipat agar ketebalannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan (bayi laki-laki biasanya lebih basah di area depan, sementara bayi perempuan di area belakang) dan agar lebih cepat kering. Atau ada pula yang dibuat melebar yang penggunaannya juga dilipat-lipat. Insert inilah yang karena ketebalannya, menjadi lebih lama kering dibandingkan pocket (clodi induknya) yang tipis. Oleh karena itu, memiliki beberapa insert extra sebagai tambahan amat membantu memutar persediaan clodi yang terbatas.
Insert dapat terbuat dari bermacam bahan. Yang paling populer adalah bahan microfiber yang harganya terjangkau tetapi daya serapnya hebat. Bahan lain yang juga dapat digunakan antara lain: bamboo, hemp, cotton, dll.
Insert bahan hemp harganya lebih mahal karena terbuat dari serat alami. Daya tampungnya hebat setelah beberapa kali pencucian (sebagian pendapat mengatakan setelah 8x proses pencucian). Hanya kecepatan daya serapnya lebih lambat dibanding bahan microfiber. Jadi jika Anda mempunyai insert combo yang merupakan perpaduan antara bahan hemp dan microfiber, sebaiknya bahan microfiber diletakkan/dilipat di atas bahan hemp agar cairan pipis cepat terserap. Atau dapat pula berupa sembarang bahan bebas seperti handuk kecil atau alas ompol yang dilipat-lipat dan dimasukkan di dalam pocket yang difungsikan sebagai insert/isian. Untuk meningkatkan daya serap, pengunaan insert bisa didobel sekaligus agar clodi tak mudah bocor.
Closure
Closure dapat berarti penutup atau pengait. Terdiri dari 2 model. Closure dapat berupa velcro/ aplix/ hook n’ loop/ perekat/ perepet. Maupun snap/ kancing jepret. Mana yang lebih bagus? Kedua jenis ini ada plus minusnya masing-masing. Velcro lebih mudah pemakaiannya, praktis. Tapi lebih mudah pula dilepas sendiri oleh anak yang sudah agak besar. Sedangkan pengait snap sebaliknya. Mana yang lebih awet? Sebagaimana layaknya barang yang sering dipakai, snap memiliki resiko copot dan velcro beresiko menjadi aus atau kurang merekat lagi.
Snap
Adjustment Snap
Adjustment snap adalah kancing pengatur ukuran yang terletak di depan pocket diaper. Umumnya sebanyak 2x3. Kebanyakan pocket diaper bisa dipakai anak dengan BB 3-14 kg. Untuk ukuran Small (S) kancingkan snap paling bawah untuk memperpendek atau memperkecil pocket. Untuk Medium (M) kancingkan snap di barisan atasnya. Untuk ukuran Large (L), unsnap pocket diaper atau tidak perlu dikancingkan. Beberapa merk yang mempunyai adjusment snap sebanyak 3x3 agar bisa mengakomodir ukuran Extra Small.
Laundry Tab
Laundry tab adalah tempat perekatan velcro yang berfungsi untuk mencegah velcro tersangkut pada pakaian lain pada saat proses pencucian.
Aksesoris Popok Kain
Berikut ini adalah aksesoris atau kelengkapan dari popok kain.
Snappi adalah alat pengait dari plastik lentur yang mempunyai 3 sisi. Snappi menggantikan fungsi peniti, digunakan untuk mengunci clodi jenis prefolds atau contour diaper (lihat keterangan pada bagian Istilah). Snappi mempunyai sisi bergerigi untuk mengait sisi kanan, kiri dan tengah prefolds.
Wetbag adalah tas tahan air (waterproof) yang fungsinya untuk menampung clodi basah bekas pakai. Wetbag digunakan saat bepergian. Bahannya bisa terbuat dari kain waterproof atau PUL (Polyester Laminasi) yang sebahan dengan outer clodi.
Diaper bag adalah tas khusus untuk membawa set perlengkapan diaper saat bepergian.
Diaper bag yang lengkap dilengkapi dengan changing pad (alas untuk mengganti popok), kantong-kantong untuk menaruh botol susu dan ruang-ruang untuk menaruh milik pribadi Anda seperti dompet dan HP.
Cloth Diaper Calculator
Penghematan dari penggunaan popok kain dibandingkan pospak dapat dilihat pada perhitungan berikut. Kami memakai angka yang paling konservatif untuk pospak. Mari asumsikan penggunaan pospak selama 1 tahun, seharga 1500, sejumlah 4 buah per hari.
Maka perhitungannya menjadi: 365 hari x 4 buah x Rp 1.500,00 = Rp 2.190.000,00
Ini adalah angka yang sangat konservatif. Karena kami yakin pada kenyataannya banyak anak yang menggunakan pospak sampai usia 2-3 tahun, popok premium harganya > Rp 1.500,00 / buah, dan penggunaannya seringkali lebih dari >4 buah per hari. Sedangkan untuk clodi, berdasarkan pengalaman kami sebagai pemakai selama beberapa tahun ini, kebutuhan untuk anak per hari adalah 6 buah (sebuah clodi rata-rata bisa dipakai selama 4 jam). Jadi bila diasumsikan jadwal cuci setiap hari, maka minimal dibutuhkan sejumlah 12 buah clodi agar mencukupi. Mari kita buat jumlah aman sebanyak 18 buah. Harga clodi lokal Indonesia dengan kualitas baik, katakanlah seharga Rp 85.000,00 (pada kenyataannya banyak yang harganya mulai dari Rp 55.000,00 s/d yang premium seharga Rp 135.000,00).
Maka perhitungannya menjadi:
18 buah x Rp 85.000,00 = Rp 1.530.000,00
Tidak cukup signifikan selisihnya? Jangan salah! Clodi bisa diwariskan ke anak selanjutnya. Efek penghematannya jadi berlipat ganda. Dengan perawatan yang baik, clodi akan tetap berkualitas baik walaupun sudah dipakai selama bertahun-tahun.
Cloth Diaper Wisdom
Apa Itu Cloth Diaper?
Cloth diaper atau sering disebut clodi adalah popok kain modern yang bisa dicuci dan dipakai ulang. Sebelum clodi ini populer, yang tergambar dalam benak kita saat mendengar kata ‘popok kain’ adalah popok bertali yang lazim dipakai saat bayi baru lahir. Ini tidak sepenuhnya keliru karena popok bertali adalah bagian dari popok kain, hanya saja sekarang popok kain telah mengalami evolusi sedemikian rupa dalam hal bahan dan desain sehingga amat menyerupai popok sekali pakai (pospak). Nah, inilah yang lazim disebut sebagai cloth diaper (clodi) atau popok kain modern.Clodi merangkum kebaikan dari pospak dan popok kain tradisional, yaitu: bisa tahan menampung beberapa kali pipis seperti halnya pospak, tetapi bisa dicuci dan dipakai ulang seperti halnya popok kain tradisional/popok tali.
Beralih dari disposable diaper (Popok Sekali Pakai/Pospak)
Catatan 1 : Beban Bagi Bumi 500 tahun ke Depan
· Hitungan kasarnya, jika seorang bayi memakai
pospak dalam 2 tahun usianya. Dan
dalam sehari dia memakai 3 pcs saja. Berarti 3 pcs x 365 hari x 2 tahun = 2190
pospak untuk diurai dalam 200-500
tahun ke depan. Padahal itu hanya hitungan untuk 1 bayi dalam keluarga. Jangan heran
kalau lingkungan semakin tak ramah pada kita (Banjir, dsb).
Catatan 2 : Efek Jangka Panjang Bagi Kesehatan
Kenapa
zaman dulu nenek kita tak kenal dengan kanker?
Kenapa
fertilitas/kesuburan manusia semakin menurun? Sejak generasi kapan kita kenal
pospak?
Pernah lihat ingredients / komposisi
pospak? Kertas, pulp, kapas, gel… siapa yang menjamin bahan-bahan itu sekadar
kertas, kapas dan gel biasa? Kebanyakan melewati proses bleaching dulu. Dan
hasil dari proses terebut salah satunya adalah dioksin, zat beracun.
Dioksin adalah zat karsinogenik (pemicu
kanker) yang diakui oleh EPA, dan di”tendang” di banyak negara (sumber dari arsip
Greenpeace).
Pospak juga mengandung Tributyl-tin
(TBT), polutan beracun yang menyebabkan gangguan hormon pada manusia dan hewan
(sumber juga dari arsip
greenpeace).
Gel penyerap dalam pospak sendiri
terbuat dari sodium polyacrylate, tipe zat yang bersifat “super absorbent”,
yang mampu menyerap 400-800 berat jenis air (cmiiw).
Sifatnya berubah bentuk menjadi gel ketika bertemu dengan cairan. Belakangan
penelitian menyebutkan bahwa zat ini meningkatkar resiko “toxic shock
syndrome”. (sumber dari www.amazon.com,
artikel : “Whitewash: Exposing the Health and Environmental Dangers of Women's
Sanitary Products and Disposable Diapers : What You Can Do About It”).
Dan kejutan terakhir, di tahun 2000
beberapa peneliti dari Universitas Kiel, Jerman melakukan sebuah riset mengenai
Archives of Desease in Childhood yang dimuat dalam British Medical Journal.
Penelitian itu menyebutkan bahwa suhu skrotum (buah zakar) bayi laki-laki yang
memakai pospak mengalami kenaikan beberapa derajat dibanding bayi laki-laki
yang tidak memakai pospak. Faktanya, pada laki-laki, suhu skrotum harus lebih
rendah dari suhu badan untuk menjaga kualitas dan jumlah sperma. Inilah yang
menyebabkan fertilitas (kesuburan) cenderung menurun.
Statistiknya,
jumlah sperma pria Eropa kelahiran 1975 menurun sebanyak 25%. 1975 adalah tahun
dimana pospak mulai populer dan digunakan.
Testimoni
Saya meyakini ini melalui pengalaman. Awalnya saya memakaikan pospak sepanjang hari pada anak saya. Alasan kepraktisan dan kesucian dari najis membuat saya memakaikan pospak sepanjang hari padanya. Tak kurang 4-5 pospak terpakai setiap harinya. Rasanyasampah yang dominan di tempat sampah rumah kami adalah sampah pospak. Seiring makin meningkatnya kesadaran tentang isu cinta lingkungan,go green, global warming, dan hal semacam itu, lantas membuat saya ‘muak’ melihat tumpukan sampah pospak yang
menggunung yang mengandung plastik yang pastinya sangat susah untuk terurai. Saya
butuh solusi untuk masalah ini! Dan agaknya clodi adalah solusi tepat untuk itu. Setelah itu saya mulai gencar mencari informasi dengan browsing kesana-kemari. Mempelajari jenis-jenis dan merk -merk clodi yang beredar di pasaran.
Alasan pribadi menggunakan clodi
- Aman dan lebih sehat. Pospak dibuat melalui proses pemutihan dengan menggunakan berbagai bahan kimia. Dalam pospak terkandung Dioxin, Sodium Polyacrilate, pewarna, parfum, plastik, tolluene, Xylene, Ethylbenzene, Dipentene. Dioxin adalah by product dari proses pemutihan serat kertas yang membuat pospak nampak putih dan bersih. Dioxin bersifat karsinogenik atau dapat meningkatkan resiko kanker. Sodium Polyacrilate adalah gel serupa kristal yang dapat menyerap cairan urine – sebagian sumber mengatakan bahkan dapat menampung sampai dengan 800xlipat beratnya di air!
- Agar terbebas dari najis kencing bayi. Dengan clodi, pipis bayi/anak dapat dilokalisasi agar tidak berceceran kemana-mana dan mengotori penggendong dan seisi rumah.
- Bebas dari limbah pospak berbahan plastik yang sulit terurai dan membebani bumi.
- Bebas dari timbunan sampah pospak yang menimbulkan bau pesing yang sangat tidak sedap dan mengundang lalat. Tempat sampah di rumah saya tak cepat penuh lagi sekarang.
- Hemat. Sejak anak saya mulai memakai clodi, saya tidak pernah lagi mengeluarkan uang ratusan ribu setiap bulannya hanya untuk popok yang akan berakhir di tempat sampah.
- Clodi mudah dicuci. Sama seperti pakaian biasa.
- Clodi bisa diwariskan ke anak selanjutnya. Sangat ekonomis.
- Clodi awet dipakai. Clodi koleksi pribadi kami yang berumur 2,5 tahun masih dalam kondisi baik dan amat layak pakai oleh anak selanjutnya.
- Praktis. Sebagai ibu dari 5 orang anak tanpa asisten, bisa dibayangkan betapa repotnya bila harus berulangkali mengelap pipis bayi yang frekuensinya masih amat sering itu. Maka saya memilih clodi agar meringankan kerja saya.
- Cloth diaper is very cute and fashionable! Tersedia dalam aneka warna, corak dan motif yang lucu dan menggemaskan. Bahkan tersedia dalam model Tutu.
Kamus Istilah dalam Dunia Cloth Diapers (Clodi)
Apa yang dimaksud dengan AIO, AI2, pocket, liner, soaker?Istilah-istilah dalam dunia per-clodian itu mungkin masih sangat asing di telinga kita. Wajar, karena ‘modern’ clodi memang masih terbilang barang baru di Indonesia. Di AS pun, baru pada awal 90’an clodi memulai ‘big comeback’ nya seiring meningkatnya kesadaran tentang isu lingkungan. Limbah disposable diaper/pospak yang terbuat dari plastik yang amat sulit terurai dinilai sangat membebani bumi. Penggunaan pospak pada masa itu (bahkan sampai sekarang pun) memang masih dominan, tapi gerakan untuk ‘kembali ke popok kain’ mulai digalakkan kembali. Pada awal 90’an itu, bentuk clodi memang masih konvensional, yaitu kain yang dilipat-lipat menyerupai popok. Baru pada tahun 2000-an ke atas mulai bermunculan berbagai merk clodi sekali jadi yang tinggal pakai (tanpa melipat-lipat dulu) di AS. Tahun 2006 bahkan disebut-sebut sebagai tahunnya cloth diaper di AS. Beberapa tahun belakangan, inovasi di dunia per-clodi-an semakin canggih sehingga performa clodi meningkat secara signifikan.
Flats -- one-layer diapers atau popok kain biasa yang lazim digunakan di Indonesia. Biasa dipakai untuk newborn baby. Dari segi harga, popok kain jenis ini adalah yang paling murah. Kelebihan lainnya adalah cepat kering. Kekurangannya adalah sangat mudah bocor. Hanya cocok untuk bayi sampai dengan umur 1 bulan.
Pre-folds -- kain berbentuk persegi (bisa terbuat dari bermacam bahan yang adem dan menyerap) yang dilipat-lipat menyerupai popok. Bedanya dari flat diaper, prefold adalah
multiple layer diapers dengan layer/lapisan yang lebih tebal di bagian tengah untuk menyerap pipis. Ketebalan layer/lapisan tergantung dari banyaknya lipatan atau tergantung dari seberapa lebar kain yang digunakan.
Pre-folds 4x8x4 berarti terdiri dari 4 lapisan di kedua sisi, dan 8 lapisan di tengah.
Dibutuhkan peniti untuk memasangnya. Atau pengait lain seperti snappi diaper fastener.
Kelebihan flats dan prefold adalah: ekonomis karena murah dibanding popok kain jenis lain, mudah dibersihkan, dan cepat kering karena tipis. Kain persegi ini juga bisa difungsikan sebagai lapisan penyerap tambahan (soaker) atau sebagai bahan pengisi pada popok jenis pocket (pocket stuffer).
Kekurangannya: kurang praktis karena harus melipat-lipat dahulu dan harus memakai peniti. Mudah tembus, karenanya dibutuhkan diaper cover yang bersifat water-proof.
Diaper Cover — Pembungkus popok yang berfungsi sebagai lapisan luar yang anti tembus/water-proof. Bisa terbuat dari bermacam bahan seperti polyester, Polyurethane Laminate (PUL), waterproof nylon, fleece atau wool. Perekat cover ini bisa berupa snap/ kancing, velcro/perepet atau berbentuk celana pull-up.
Soaker – Istilah soaker dapat merujuk pada 2 hal. Pertama, ia dapat berarti lapisan
penyerap di bagian tengah diaper. Soaker dapat dijahit ke dalam diaper (seperti pada AIO), dapat dijahit separuh hingga membentuk flap (eg. celana berlidah- seperti pada produk-produk merk Ananndapers), dapat pula sebagai insert/bahan isian pocket diaper, atau dapat diletakkan begitu saja di atas diaper cover.
Untuk catatan agar tidak membingungkan: Walaupun bendanya sama, istilah insert digunakan, bila penyerap dimasukkan ke dalam popok kain berbentuk pocket (kantong).
Sedangkan istilah soaker pad dipakai bila penyerap diletakkan di atas popok kain model
diaper cover.
Kebanyakan insert/soaker terbuat dari bahan microfiber karena daya tampung cairannya yang hebat. Hanya saja bahan microfiber ini tidak bagus bila bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Jadi bila difungsikan sebagai soaker pad, biasanya yang dipakai adalah stay-dry insert yaitu insert microfiber yang diberi tambahan/dilapisi bahan fleece di atasnya.
Fleece adalah bahan yang lazim digunakan sebagai inner (lapisan dalam) pocket diaper.
Insert microfiber dapat menjadi soaker dengan melapisinya dengan fleece liner (lihat Liner).
Doubler – adalah lapisan penyerap tambahan di samping insert utama. Gunanya untuk memperbesar daya tampung diaper saat diperlukan perlindungan ekstra. Misalnya pada saat malam hari. Doubler juga bisa dipakai sebagai sebutan lain dari insert kecil.
Liner – adalah lapisan tipis dari kain (reusable liner) atau kertas (disposable liner) yang ditempatkan ke dalam diaper untuk mempermudah pembersihan diaper bila terkena pup. Penggunaan liner mempermudah proses pencucian karena melindungi diaper dari terkena noda pup secara langsung. Bahan yang banyak dipakai untuk liner adalah bahan fleece yang sangat mudah dibersihkan.
AIO – All-In-One diaper. Sesuai namanya, diaper jenis ini berdiri sendiri tanpa perlu menggunakan lapisan penyerap/absorbent material tambahan. Jenis ini yang paling menyerupai disposable diaper karena merupakan one-piece diapering system. Perbedaannya hanya, diaper ini bisa dipakai ulang. Lapisan penyerapnya dijahit menempel/menyatu pada diaper. Kelebihannya adalah, karena one-piece maka sifatnya praktis dan mudah digunakan. Kita tak harus membawa-bawa kain penyerap terpisah bila bepergian. Kekurangannya adalah, lebih lama kering bila dijemur karena punya lapisan penyerap yang tebal.
Variasi lebih lanjut dari AIO adalah AI2.
AI2 – All-In-Two sebenarnya agak serupa dengan AIO hanya saja material penyerap tidak dijahit menyatu dengan diaper. Bahan penyerapnya adalah satuan terpisah yang tidak menempel pada diaper. Penggunaannya di-attach atau dilampirkan atau disampirkan ke atas diaper. Menurut saya, jenis ini agak serupa juga dengan Pocket Diaper yang merupakan two-piece diapering system. Perbedaannya adalah, dalam diaper jenis Pocket, bahan penyerap dimasukkan (inserted) ke dalam pocket/ kantong, sedangkan dalam AI2 bahan penyerap disampirkan saja ke atas diaper.
Kelebihannya: lebih cepat kering dibandingkan dengan AIO. Kekurangannya tentu saja agak kurang praktis dibanding AIO karena mesti membawa lapisan penyerap terpisah.
Pocket Diapers – Sesuai namanya, popok kain model ini mempunyai pocket (kantong/celah) yang terbentuk dari persambungan antara outer dan inner. Lapisan luar (outer) terbuat dari bahan yang waterproof dan lapisan dalam (inner) terbuat stay-dry material seperti microfleece atau suede. Perekatnya bisa berupa snap/kancing atau velcro/perepet. Karena bahan penyerapnya diselipkan (inserted) ke dalam pocket, maka penyerapnya lazim disebut insert. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa sistem pocket ini merupakan terobosan paling inovatif dalam dunia per-clodi-an. Saat ini, pocket diaper nampaknya jadi pilihan yang paling populer di antara clodi jenis lain. Kelebihannya: bahan pengisi pocket bisa ditentukan sesuai keinginan, lebih mudah dicuci dan lebih cepat kering dibanding AIO karena insert bisa dipisahkan, kelihatan trim/ramping bila dipakai bila tidak terlalu banyak insert yang dimasukkan.
Kekurangannya: membutuhkan insert sehingga tidak sepraktis AIO, dapat kelihatan bulky/gembung bila terlalu banyak insert yang dimasukkan. Bukaan/pocket dapat terletak di daerah belakang (ini yang umum) atau beberapa merk ada juga yang mendesain pocketnya di bagian depan.
What Is The Best Suited Cloth Diapers for Your NewBorn?
Cloth diapers (clodi) apa yang paling cocok bagi buah hati Ayah Bunda yang baru terlahir
ke dunia ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengetahui karakteristik dan pola berkemih dari Newborn (NB). Dalam hari-hari pertama kelahirannya, seorang bayi menghadapi dunia yang sama sekali baru dan berbeda dari tempat tinggal sebelumnya yang nyaman dalam rahim Ibunda. Buah hati Ayah Bunda kini benar-benar merupakan individu terpisah yang harus berjuang hidup mengandalkan sistem kerja tubuhnya sendiri. Pola dan sistem kerja tubuhnya memasuki ibaratnya memasuki fase meraba-raba sebelum akhirnya ajeg dengan pola tertentu.
Frekuensi berkemih (BAK) seorang NB pun sangat sering. Rata-rata popok kain sebanyak 1,5– 2 lusin masuk ke dalam ember cucian setiap harinya. Berdasarkan pengalaman tersebut, menurut hemat kami, popok kain biasa (flats) adalah pilihan terbaik bagi NB usia 0-1 bulan. Alasannya adalah sebagai berikut:
- Kulit NB masih sangat sensitif. Untuk itu clodi yang dibutuhkan adalah clodi yang dapat dideteksi dengan cepat kebasahannya, agar bisa cepat diganti. Popok kain yang bersifat waterproof seperti clodi modern yang berbahan outer PUL akan cenderung membuat orang tua mendiamkan popok lembab lebih lama pada bayi.
- Frekuensi BAB yang sangat sering dan belum teratur adalah alasan utama mengapa kami merekomendasikan popok kain biasa yang akan bocor dalam sekali pipis. Pup bayi yang bersifat asam akan membuat kulit bayi lecet dan merah-merah bila kita telat menggantinya. Bayangkan bila bayi Anda pup 10 kali dalam sehari. Berapa clodi yang harus kita punyai untuk mencukupi kebutuhan tersebut? Apalagi clodi modern yang menggunakan insert yang tebal akan kering jauh lebih lama dibandingkan popok kain biasa.
- Paha NB masih sangat kecil. Ini menyebabkan ada daerah lowong di sekitar paha yang membuat pemakaian clodi modern rawan bocor.
- Gerakan NB masih sangat terbatas. Ini membuat pipis masih terlokalisasi dengan baik dan tidak tercecer kemana-mana. Cukup diberi alas perlak, maka kasur Ayah Bunda sudah aman dari ompol Si Kecil.
- Anda dapat memilih popok kain persegi yang dilipat-lipat sendiri, atau menggunakan popok kain bertali yang praktis digunakan. Jumlah yang kami anjurkan adalah 2 lusin. Tak perlu membeli terlalu banyak, karena masa pemakaiannya teramat singkat. Kelebihan popok kain biasa adalah mudah dicuci, mudah kering dan harganya murah meriah. Kekurangannya adalah sedikit kerepotan bagi orang tua karena harus sering mengganti popok.
- Setelah bayi Anda berusia 1 bulan ke atas ketika BAB sudah mulai teratur menjadi 2-3 kali sehari, maka itulah saat yang tepat bagi Ayah Bunda untuk mulai mengenalkan clodi modern yang waterproof yang akan mengurangi kerepotan membersihkan pipis Si Kecil. Saat ini, banyak produsen clodi lokal maupun impor yang mengeluarkan clodi ukuran kecil (petite) yang memang dikhususkan bagi bayi baru lahir.
Panduan Memilih Cloth Diapers (Clodi)
Bingung memilih apa cloth diaper yang cocok untuk Buah Hati Anda? Berikut beberapafaktor yang bisa menjadi pertimbangan.
Harga
Berclodi berarti berinvestasi. Jika dibandingkan pospak, harga clodi tentunya jauh lebih mahal. Tapi sebenarnya clodi jauh lebih hemat secara jangka panjang. Pengeluaran yang berat di awal akan terkompensasi dengan masa pakai yang lama, bahkan hingga tahunan. Harga clodi amat variatif, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu. Yang harus Anda perhatikan adalah value, bukan sekedar harga. Artinya bagaimana perimbangan antara harga yang dibayar dan kualitas barang yang diterima. Ada clodi yang harganya amat murah, tapi karena kualitasnya jelek akhirnya hanya tersimpan rapi di lemari. Atau ada pula clodi yang kualitasnya premium tapi harganya sangat di luar kemampuan. Saran kami adalah, sesuaikan clodi yang dipilih dengan kemampuan ekonomis Anda. Tips terbaik untuk membeli clodi adalah, coba untuk membeli satu atau dua buah saja per merk, untuk melihat kecocokannya dengan anak Anda atau apakah clodi itu memenuhi ekspektasi Anda secara umum. Juga tidak sepenuhnya benar menurut pengalaman kami sejauh ini. Ada popok kain yang harganya menengah, tapi kualitasnya setara dengan clodi impor berkualitas premium. Ada clodi impor yang kualitasnya memang amat memuaskan sesuai dengan harganya, tapi ada pula yang overrated (terlalu mahal tapi kualitas biasa-biasa saja). Sementara bagi para orang tua yang berkantong tebal, tentu sah-sah saja untuk memilih clodi premium untuk buah hati tercinta.
Potongan (Cutting) Clodi dan Bentuk Tubuh Bayi
Dua faktor ini kami satukan karena berkaitan satu sama lain. Ada clodi yang potongannya besar dan lebih cocok untuk bayi yang montok atau bertubuh besar. Ada pula clodi yang bentuknya slim yang fit di bayi bertubuh mungil. Andalah sebagai orang tua yang paling tahu apa yang cocok bagi bayi anda. Soal ukuran, umumnya clodi adalah berukuran one-sized atau all-sized. Artinya bisa dipakai untuk bayi/anak 3-15 kg dengan fitur adjustment snap (kancing pengatur ukuran). Tapi saat ini mulai banyak pula produsen yang mengeluarkan clodi khusus untuk Newborn yang bisa dipakai s/d usia 3 bulan (berat 3-8 kg). Dan clodi ukuran Jumbo atau Extra Large untuk anak yang sudah agak besar (3-5 tahun) tapi masih mengompol.
Fase Anak
Fase anak menjadi penentu tipe dan model apa clodi yang akan kita pilih. Untuk newborn yang frekuensi berkemih dan BAB-nya masih sangat sering lebih cocok memilih clodi model cover yang bisa diganti hanya isian/soakernya saja. Atau clodi berbahan fleece yang tidak waterproof sehingga cepat dideteksi kebasahannya agar segera diganti. Untuk anak yang sudah aktif yang sulit dipakaikan clodi dalam posisi berbaring akan cocok memakai clodi model pull up/ pants. Untuk anak yang sedang memasuki fase toilet training, akan cocok memakai training pants yang hanya dapat menampung 1x pipis.
Karakteristik dan Tipikal Orang Tua
Anda sebagai orang tua pasti memiliki poin tertentu yang Anda anggap penting dalam memilih popok kain. Ada orang tua yang suka popok yang benar-benar tahan bocor selama berjam-jam, tapi ada pula orang tua yang memilih popok yang cepat terasa lembab saat mulai jenuh agar anak sensitif terhadap kebasahan dan cepat lulus dalam toilet training. Ada orang tua yang sangat tidak nyaman melihat anaknya memakai clodi yang bulky sehingga faktor trim and slim amat penting bagi mereka. Tapi ada pula orang tua yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ada orangtua yang tidak mempermasalahkan motif dan warna, sementara ada pula orang tua yang justru menjatuhkan pilihan karena kepincut dengan warna atau motif tertentu.
Learning by doing. Experiece is the best teacher. Anda baru akan dapat mengidentifikasi mana clodi favorit Anda dan anak Anda setelah mencobanya langsung melalui pengalaman
sendiri.
Cara Mencuci Cloth Diaper
Ada 2 metode yang digunakan untuk menyimpan clodi kotor sebelum dicuci. Yaitu metode ember basah (wet pail) dan metode ember kering (dry pail). Dalam metode ember basah, semua clodi ditempatkan dalam ember berisi air setelah semua kotoran padatnya (bekas pup) dibersihkan. Biasanya digunakan baking soda untuk menghilangkan bekas noda yang menempel. Ketika tiba saatnya mencuci, air rendaman ditiriskan lalu di masukkan ke dalam mesin cuci. Metode ini semakin jarang digunakan karena bau yang timbul dari air yang stagnan. Agar clodi tidak cepat rusak, cuci dengan cold wash saja. Metode ember kering lebih banyak digunakan. Dalam metode ini, tidak ada proses perendaman sebelum mencuci. Clodi kotor dimasukkan saja dalam ember kering. Tutup wadah agar bau tak menyebar kemana-mana. Bau juga dapat dikontrol dengan menaburkan baking soda ke dalam ember.
Untuk diaper baru, sebaiknya dicuci dahulu untuk menghilangkan residu dalam proses finishing. Ini juga untuk meningkatkan daya serap diaper. Beberapa sumber menyarankan untuk melakukan 3x siklus cuci-jemur -kering bagi clodi baru sebelum digunakan.
Clodi dapat dicuci manual dengan tangan atau dengan mesin cuci. Lihat petunjuk pencucian yang terdapat pada brosur atau kemasan produk (clodi keluaran China seringkali tidak dilengkapi petunjuk pencucian). Ada merk yang membolehkan untuk dicuci dengan air hangat ada pula yang tidak. Lepaskan semua kancing (snap) saat mencuci. Untuk clodi dengan system velcro/perepet, pastikan velcronya terpasang pada laundry tabs agar pakaian lain tidak rusak tersangkut. Boleh menggunakan pengering di mesin. Gunakan deterjen seperempat dari jumlah yang dianjurkan. Bilas beberapa kali hingga bersih.
Ingat: Proses pembilasan adalah langkah penting dalam membersihkan clodi! Bila tidak bersih, residu sabun dapat tertinggal di diaper yang dapat menyebabkan kurangnya daya serap dan menyebabkan ruam pada kulit bayi yang sensitif. Gunakan deterjen yang tanpa pelembut dan pemutih. Penambahan sedikit baking soda dapat meningkatkan daya cuci deterjen Anda. Juga dianjurkan sesekali menambahkan sedikit cuka dalam air bilasan. Jangan memakai pemutih dan pelembut pakaian. Setelah bersih, jemur di bawah sinarmatahari. Sinar matahari dapat menyamarkan noda dan membuat diaper terasa bersih segar. Setelah kering, jangan sekali-kali MENYETRIKA clodi Anda!
Happy cloth diapering!
Tips Mencuci Cloth Diaper
Untuk menghilangkan bau pesing, penting untuk membilas clodi sekali atau dua kali dengan air bersih yang banyak sebelum mencucinya dengan sedikit detergen. Setelah bau pesing hilang, baru taburkan sedikit detergen pada cucian. Detergen yang dipakai boleh merk apa saja asal tidak mengandung pemutih dan pelembut (free-additive detergent). Soal noda pup, saya sudah mencoba baking soda sebagaimana yang disebutkan di beberapa literatur. Tapi ternyata baking soda tidak menuntaskan noda seefektif sabun mandi (merk apa saja). Beberapa sumber dari website luar negeri menyatakan bahwa sabun mandi bisa meninggalkan lapisan wax/lilin yang dapat mengurangi penyerapan cairan. Tapi masalah itu bisa teratasi dengan membilas bersih clodi sampai beberapa kali. Lagi-lagi, yang terpenting untuk menghilangkan residu adalah: bilas, bilas, bilas. Tapi PERHATIAN!Jangan berlama -lama mendiamkan sabun pada clodi karena karet pada gusset akan mulur. Untuk inner berbahan fleece, sabun mandi cukup dioleskan di bagian bernoda lalu dikucek-kucek sebentar trus langsung dibilas sudah sangat efektif menghilangkan noda pup. Tidak diperlukan proses perendaman. Ini berlaku bahkan untuk noda pup bayi yang minum ASI yang terkenal sangat sulit dibersihkan. Kalau untuk toddler yang pupnya sudah berbentuk padat, perlakuannya bahkan lebih mudah lagi. Dikucek sebentar dengan detergen noda langsung hilang. Tanpa harus melalui tahap pencucian dengan sabun mandi.
Jadi secara step by step proses pencucian clodi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
- kumpulkan clodi kotor dalam suatu wadah sebelum dicuci
- pisahkan yang terkena pup
- bila belum sempat mencuci sebaiknya siram langsung bekas pup padat di bawah keran atau spray agar noda tak menetap, tak apa bila belum bersih benar, yang penting hard stainnya sudah hilang saat akan mencuci baru oleskan clodi yang bernoda pup dengan sabun mandi, kucek, dan bilas, baru campur dengan yang terkena pipis biasa saat akan dicuci, keluarkan insert dari clodi untuk menghilangkan pesing, bilas dulu dengan air yang banyak boleh bilas sekali lagi bila bau pesing masih menyengat beri air secukupnya lalu taburkan sedikit detergen, tak perlu proses perendaman, langsung kucek setelah detergent ditabur bilas setidaknya dua kali, boleh lebih, pokoknya sampai busa benar-benar hilang masukkan ke pengering bila ingin, tapi cukup dengan setting low dry bila tak masuk pengering, peras kuat insert dengan posisi sejajar saat akan menjemur, jangan dipelintir pants atau sarang diaper tak apa bila tidak diperas terlalu kencang karena tipis jadi tetap cepat kering setelah kering, insert bisa dimasukkan langsung atau dimasukkan nanti ketika akan dipakai.
Stripping adalah proses pembersihan residu detergent pada popok kain. Setelah pencucian berkali-kali, pasti akan terbentuk residu/sisa-sisa detergent pada popok kain terutama pada bagian insert. Cirinya adalah insert menjadi kaku ketika dipegang. Residu detergent dapat menyebabkan berkurangnya daya tampung dan daya serap insert. Cairan pipis dapat spill-out atau tumpah karena tidak terserap sempurna oleh insert. Untuk itu dianjurkan untuk sebulan sekali melakukan stripping terhadap popok kain Anda.
Ada beragam cara stripping yang bebas Anda pilih. Kami merangkumnya dari beberapa sumber dan membaca dari sharing pengalaman orangtua pengguna clodi.
- Ada yang merendamnya dengan air panas selama kurang lebih 5 menit (hanya insert saja).
- Ada yang memutarnya di mesin cuci dengan menggunakan bubuk khusus stripping (yang populer adalah merk RLR, atau Magic Clean buatan lokal).
- Ada yang menggunakan sedikit sabun pencuci piring dan memutarnya di mesin cuci sampai tak ada busa sama sekali. Ada yang menggunakan baking soda.
- Ada yang menggunakan cuka (vinegar).
- Ada yang menggunakan magic ball atau bola pencuci ajaib.
Pocket Cloth Diaper : The Most Popular Model
Model popok kain yang paling popoler dan paling banyak dipakai adalah popok kain model pocket (kantong). Untuk itu kami akan membahas secara khusus mengenai pocket diaper model ini.
Bagian-bagian Pocket Diaper
Outer
Outer adalah lapisan luar dari pocket diaper. Yaitu bagian yang bercorak atau berwarna- warni yang bisa terlihat dari luar. Lazimnya terbuat dari bahan tahan air (waterproof) yaitu Polyester laminasi (PUL/ Poly Urethane Laminated). Tapi ada juga outer yang tidak waterproof seperti pada fitted diaper. Kantong pada pocket diaper adalah celah yang terbentuk dari persambungan antara outer dan inner.
Inner
Inner adalah lapisan dalam pocket diaper yang bersinggungan langsung dengan kulit bayi. Terbuat dari bahan tipis yang mudah dilewati cairan sehingga urine bisa langsung tertampung di bagian penyerap (insert). Kebanyakan inner terbuat dari bahan microfleece atau suede. Kedua bahan ini memiliki karakterikstik amat mudah dibersihkan dan mudah dilewati cairan sehingga popok kain hanya terasa sedikit lembab ketika dipipisi.
Banyak Ibu yang bertanya, apa pocket diaper bisa dipakai ulang dengan hanya mengganti bagian insertnya saja? Kami selalu menjawab seperti ini: Karena inner pada pocket diaper sudah dilewati pipis, maka tentu saja setelah pemakain beberapa jam akan berbau pesing dan lembab sehingga amat tidak nyaman untuk bayi. Maka kami selalu menyarankan agar setelah 3-4 jam, ibu mengganti semuanya sekaligus baik pocket diaper dan insertnya. Bukan sekedar mengganti insertnya saja. Beberapa merk clodi sekarang melengkapi desainnya dengan tambahan fitur inner gusset atau jahitan di inner yang fungsinya untuk menahan pup agar tidak mudah beleber keluar dari samping.
Insert
Insert adalah bahan penyerap pipis yang cara pakainya diselipkan/dimasukkan ke dalam pocket. Umumnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran standar sekitar kurang lebih 13x34 cm. Modifikasi bentuknya dapat pula dibuat berbentuk memanjang yang penggunaannya dilipat-lipat agar ketebalannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan (bayi laki-laki biasanya lebih basah di area depan, sementara bayi perempuan di area belakang) dan agar lebih cepat kering. Atau ada pula yang dibuat melebar yang penggunaannya juga dilipat-lipat. Insert inilah yang karena ketebalannya, menjadi lebih lama kering dibandingkan pocket (clodi induknya) yang tipis. Oleh karena itu, memiliki beberapa insert extra sebagai tambahan amat membantu memutar persediaan clodi yang terbatas.
Insert dapat terbuat dari bermacam bahan. Yang paling populer adalah bahan microfiber yang harganya terjangkau tetapi daya serapnya hebat. Bahan lain yang juga dapat digunakan antara lain: bamboo, hemp, cotton, dll.
Insert bahan hemp harganya lebih mahal karena terbuat dari serat alami. Daya tampungnya hebat setelah beberapa kali pencucian (sebagian pendapat mengatakan setelah 8x proses pencucian). Hanya kecepatan daya serapnya lebih lambat dibanding bahan microfiber. Jadi jika Anda mempunyai insert combo yang merupakan perpaduan antara bahan hemp dan microfiber, sebaiknya bahan microfiber diletakkan/dilipat di atas bahan hemp agar cairan pipis cepat terserap. Atau dapat pula berupa sembarang bahan bebas seperti handuk kecil atau alas ompol yang dilipat-lipat dan dimasukkan di dalam pocket yang difungsikan sebagai insert/isian. Untuk meningkatkan daya serap, pengunaan insert bisa didobel sekaligus agar clodi tak mudah bocor.
Closure
Closure dapat berarti penutup atau pengait. Terdiri dari 2 model. Closure dapat berupa velcro/ aplix/ hook n’ loop/ perekat/ perepet. Maupun snap/ kancing jepret. Mana yang lebih bagus? Kedua jenis ini ada plus minusnya masing-masing. Velcro lebih mudah pemakaiannya, praktis. Tapi lebih mudah pula dilepas sendiri oleh anak yang sudah agak besar. Sedangkan pengait snap sebaliknya. Mana yang lebih awet? Sebagaimana layaknya barang yang sering dipakai, snap memiliki resiko copot dan velcro beresiko menjadi aus atau kurang merekat lagi.
Snap
Adjustment Snap
Adjustment snap adalah kancing pengatur ukuran yang terletak di depan pocket diaper. Umumnya sebanyak 2x3. Kebanyakan pocket diaper bisa dipakai anak dengan BB 3-14 kg. Untuk ukuran Small (S) kancingkan snap paling bawah untuk memperpendek atau memperkecil pocket. Untuk Medium (M) kancingkan snap di barisan atasnya. Untuk ukuran Large (L), unsnap pocket diaper atau tidak perlu dikancingkan. Beberapa merk yang mempunyai adjusment snap sebanyak 3x3 agar bisa mengakomodir ukuran Extra Small.
Laundry Tab
Laundry tab adalah tempat perekatan velcro yang berfungsi untuk mencegah velcro tersangkut pada pakaian lain pada saat proses pencucian.
Aksesoris Popok Kain
Berikut ini adalah aksesoris atau kelengkapan dari popok kain.
Snappi adalah alat pengait dari plastik lentur yang mempunyai 3 sisi. Snappi menggantikan fungsi peniti, digunakan untuk mengunci clodi jenis prefolds atau contour diaper (lihat keterangan pada bagian Istilah). Snappi mempunyai sisi bergerigi untuk mengait sisi kanan, kiri dan tengah prefolds.
Wetbag adalah tas tahan air (waterproof) yang fungsinya untuk menampung clodi basah bekas pakai. Wetbag digunakan saat bepergian. Bahannya bisa terbuat dari kain waterproof atau PUL (Polyester Laminasi) yang sebahan dengan outer clodi.
Diaper bag adalah tas khusus untuk membawa set perlengkapan diaper saat bepergian.
Diaper bag yang lengkap dilengkapi dengan changing pad (alas untuk mengganti popok), kantong-kantong untuk menaruh botol susu dan ruang-ruang untuk menaruh milik pribadi Anda seperti dompet dan HP.
Cloth Diaper Calculator
Penghematan dari penggunaan popok kain dibandingkan pospak dapat dilihat pada perhitungan berikut. Kami memakai angka yang paling konservatif untuk pospak. Mari asumsikan penggunaan pospak selama 1 tahun, seharga 1500, sejumlah 4 buah per hari.
Maka perhitungannya menjadi: 365 hari x 4 buah x Rp 1.500,00 = Rp 2.190.000,00
Ini adalah angka yang sangat konservatif. Karena kami yakin pada kenyataannya banyak anak yang menggunakan pospak sampai usia 2-3 tahun, popok premium harganya > Rp 1.500,00 / buah, dan penggunaannya seringkali lebih dari >4 buah per hari. Sedangkan untuk clodi, berdasarkan pengalaman kami sebagai pemakai selama beberapa tahun ini, kebutuhan untuk anak per hari adalah 6 buah (sebuah clodi rata-rata bisa dipakai selama 4 jam). Jadi bila diasumsikan jadwal cuci setiap hari, maka minimal dibutuhkan sejumlah 12 buah clodi agar mencukupi. Mari kita buat jumlah aman sebanyak 18 buah. Harga clodi lokal Indonesia dengan kualitas baik, katakanlah seharga Rp 85.000,00 (pada kenyataannya banyak yang harganya mulai dari Rp 55.000,00 s/d yang premium seharga Rp 135.000,00).
Maka perhitungannya menjadi:
18 buah x Rp 85.000,00 = Rp 1.530.000,00
Tidak cukup signifikan selisihnya? Jangan salah! Clodi bisa diwariskan ke anak selanjutnya. Efek penghematannya jadi berlipat ganda. Dengan perawatan yang baik, clodi akan tetap berkualitas baik walaupun sudah dipakai selama bertahun-tahun.
Cloth Diaper Wisdom
No diaper fits all
Ya, tidak ada satu merk clodi yang cocok untuk semua anak. Merk yang cocok untuk Anda belum tentu cocok bagi orang lain, dan sebaliknya. Jadi lebih bijaksana kalau Anda teliti sebelum membeli dengan membaca review berbagai merk clodi dan mencoba satu-dua buah clodi merk tertentu dahulu sebelum memutuskan untuk setia pada satu merk yang Anda rasa paling cocok.
Ya, tidak ada satu merk clodi yang cocok untuk semua anak. Merk yang cocok untuk Anda belum tentu cocok bagi orang lain, dan sebaliknya. Jadi lebih bijaksana kalau Anda teliti sebelum membeli dengan membaca review berbagai merk clodi dan mencoba satu-dua buah clodi merk tertentu dahulu sebelum memutuskan untuk setia pada satu merk yang Anda rasa paling cocok.
Never compare cloth diaper with reusable diaper
Membandingkan clodi dan pospak adalah ibarat membandingkan jeruk dengan apel. Dalam hal ketahanan bocor, tentu saja reusable diaper secara umum lebih unggul. Kalau mau ‘tega’ pada kulit Si Kecil, memakaikan pospak selama 6-7 jam mungkin masih bisa menahan kebocoran. Tapi untuk clodi, Anda harus menurunkan ekspektasi ke angka 3-4 jam saja (walau beberapa merk premium bisa diandalkan untuk pemakaian sepanjang malam). Ini disebabkan clodi hanya mengandalkan daya tampung bahan. Sedangkan pospak mengandung gel kimiawi super absorbent yang bisa menampung cairan berkali lipat dari beratnya.
Never say never
Anda mungkin belum menggunakan clodi untuk anak Anda saat ini. Tapi jangan meniadakan opsi ini untuk selamanya. Mungkin Anda berubah pikiran untuk anak Anda selanjutnya. Pelajari dengan baik dan jangan langsung menolak. Mother Earth atau bumi yang kita huni ini akan sangat ‘berterima kasih’ bila Anda memilih clodi daripada pospak. Sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Ya, kalau Anda tidak sepenuhnya bisa ber-
clodi secarafull time, setidaknya kombinasi clodi plus pospak lebih baik daripada full pospak sepanjang hari. Beberapa Ibu tetap menggunakan pospak untuk anaknya saat tidur malam hari atau saat bepergian keluar rumah (dalam perjalanan).
Dilema Dari Reusable Cloth DiaperMembandingkan clodi dan pospak adalah ibarat membandingkan jeruk dengan apel. Dalam hal ketahanan bocor, tentu saja reusable diaper secara umum lebih unggul. Kalau mau ‘tega’ pada kulit Si Kecil, memakaikan pospak selama 6-7 jam mungkin masih bisa menahan kebocoran. Tapi untuk clodi, Anda harus menurunkan ekspektasi ke angka 3-4 jam saja (walau beberapa merk premium bisa diandalkan untuk pemakaian sepanjang malam). Ini disebabkan clodi hanya mengandalkan daya tampung bahan. Sedangkan pospak mengandung gel kimiawi super absorbent yang bisa menampung cairan berkali lipat dari beratnya.
Never say never
Anda mungkin belum menggunakan clodi untuk anak Anda saat ini. Tapi jangan meniadakan opsi ini untuk selamanya. Mungkin Anda berubah pikiran untuk anak Anda selanjutnya. Pelajari dengan baik dan jangan langsung menolak. Mother Earth atau bumi yang kita huni ini akan sangat ‘berterima kasih’ bila Anda memilih clodi daripada pospak. Sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Ya, kalau Anda tidak sepenuhnya bisa ber-
clodi secarafull time, setidaknya kombinasi clodi plus pospak lebih baik daripada full pospak sepanjang hari. Beberapa Ibu tetap menggunakan pospak untuk anaknya saat tidur malam hari atau saat bepergian keluar rumah (dalam perjalanan).
Sering, saya dapat masukkan, reusable diaper
merek ini not good, this one is best, kebanyakan feedbacknya tentang
leak or not leak alias bocor tidaknya reusable diaper pilihan Bunda,
akhirnya tidak ada merek yang cocok dihati, kalopun ada, pasti harganya
akan super mahal dan tidak bisa terjangkau semua kalangan.
Sekarang, saya ingin berbagi pendapat pribadi mengenai dilema satu ini. Apa sih kegunaan Reusable Cloth Diaper? Menurut saya:
1. Untuk memudahkan PEKERJAAN/TUGAS Si Ibu (Mother) dari terus-menerus mengganti pakaian dalam si anak yang belum bisa pee or pup di toilet.
2. Juga memudahkan membersihkan kotoran pee/pup jika si anak hanya memakai underwear yang akhirnya pee/pupnya bisa kotor mengenai apa saja didekatnya.
3. Menggantikan Disposable diaper yang berbahaya untuk kesehatan anak, sangat mahal dan buang-buang uang juga sangat merugikan lingkungan.
Selain hal-hal diatas menurut hemat saya tidak ada alasan lain yang sangat berarti atas penggunaan Reusable Cloth Diaper-Popok Kain cuci pakai.
Sekarang kita bahas dilema mengapa tidak ada Reusable Cloth Diaper yang super sempurna/cocok untuk si anak? dan apa saja keluhan utama mengapa reusable diaper sekalu ada kelemahannya?
Kelemahan reusable diaper:
1. Akan merembes/leaking (bergantung pada jenis bahan diaper)
2. Butuh waktu untuk mencuci dan mengeringkan
3. Agak menyulitkan untuk dipergunakan saat travelling (karena harus langsung dibilas/cuci agar tidak bau pee/pup)
Sekarang bahas yang poin pertama “Reusable Cloth Diaper akan merembes/leaking (tergantung pada jenis bahan diaper)”
Lho, beli mahal-mahal kok masih bocor/leaking? hhh…kecewa deh saya, akhirnya yang disalahkan penjualnya juga..(waduh, kok ya yang jualan berniat baik tapi akhirnya salah lagi). Bunda/Mommies para pengguna Cloth Diaper/clodi harus ingat, semua cloth diaper itu terbuat dari kain. Nah, si kain tuh berpori (besar kecilnya tergantung dari jenis kain) jadi tidak ada yang namanya kain tidak berpori, artinya kalo 100% tidak bocor berarti itu bukan kain, melainkan berbahan plastik (hati-hati ya sama clodi yang ada jaminan 100% tidak bocor), sama aja dengan memakaikan popok plastik ke anak Anda.
Sekarang apa sih baiknya kalo Reusable Diaper/Clodinya akhirnya bocor/merembes juga? Artinya Bunda sudah waktunya mengganti clodi si anak. Karena kalo tidak diganti akan muncul efek negatif penggunaan clodi yang sudah jenuh/kotor, seperti ruam disekitar kulit kelamin/pantat si anak, gatal-gatal) hal ini disebabkan oleh bakteri dari pee dan pup si anak, bukan dari kain (kecuali kalo kainnya dicuci dengan detergen kimia, pasti ada efek sampingnya juga donk, tuk clodi pakailah detergen 100% natural) . Meski Bunda memakaikan disposable diaper/popok sekali pakai, akan sama saja, jika sudah penuh tetap harus diganti secepatnya, memang tidak bocor, tapi si anak mendapatkan efek samping yang cukup banyak, baik dari pee/pup yang penuh bakteri juga dari diapernya sendiri yang terbuat dari berbagai macam kimia berbahaya. Jadi semestinya Bunda bahagia kalo reusable cloth diapernya akan merembes ketika sudah jenuh (ideal pemakaian 2 jam harus diganti, atau maksimal 2x pee), merembesnya clodi menjadi alarm otomatis untuk kesehatan anak. So please be patient with Reusable Cloth Diaper ya…!! Please jangan terlena dengan iklan reusable diaper yang anti bocor hingga berjam-jam pemakaian (ini sama artinya, si anak bilang, mommy ngk usah gantiin clodiku ya, meskipun udah 6 jam ku pakai, masih ngk bocor kok, mommy biar bisa tenang bekerja dengan kesibukan mommy, meski tar pas mommy buka clodiku kulitku jadi ruam semua, dan gatal-gatal, bunda ngk mau donk, hal ini terjadi). Untuk emergency kenyamanan bunda, silahkan, tapi saya pribadi tidak menyarankan pemakaian seperti contoh cerita diatas.
Nah, sekarang kita bahas mengapa ada clodi yang lumayan tahan bocor, ada yang mudah bocor dan ada yang bisa berjam-jam ngk bocor juga. Bedanya di jenis kain yang digunakan, logikanya, semakin tahan bocor, semakin kecil pori-pori kain yang sama artinya dengan baik tidaknya sirkulasi udara disekitar kulit yang ditutupi diaper. Gambarannya seperti ini:
1. Mudah Merembes/Leak Easily = Highly Breathable/Sangat Baik Sirkulasi Udara agar kulit bayi bisa bernafas dengan baik.
2. Tidak Mudah Merembes/Not Leaking Easily = Breathable/Lumayan untuk sirkulasi udara, kulit bisa bernafas tetapi tidak sebaik yang jenis no 1.
3. Tidak Merembes/Not Leaking = Non Breathable/Sirkulasi udara tidak ada (sangat sedikit) Kulit bayi tidak bisa bernafas yang akan mengakibatkan berbagai macam keluhan seperti ruam, gatal-gatal, dan penyakit kelamin lainnya.
Untuk kesemua kelemahan Reusable Cloth Diaper/Clodi, semuanya berbalik pada bunda sendiri, ingin anaknya sehat atau mau berkompromi dengan kesehatan anak dengan memilih produk yang nyaman untuk bunda tapi beresiko pada kesehatan anak?
Hematnya, apa sih yang tidak Bunda lakukan untuk kebaikan si Anak? kalau melahirkan si buah hati tercinta saja hingga taruhan nyawa, apalah artinya popok yang sedikit merembes, harus repot sesekali mencuci-keringkan clodi atau repot-repot harus bawa diaper bag jika harus bepergian, bahkan tidak akan menjadi beban jika harus singgah ke toilet umum untuk mencuci clodi kotor ketika sedang bepergian dan dimasukkan kembali ke diaper bag bersih untuk kemudian dikeringkan ketika sampai ditempat tujuan.
Bunda, please remember, Your Foot Print on Earth toward your Loved Ones, Your Kids will bring impact to their life now and forever. Smart and Wise Mother will always weigh what is Best for Her self, her family n this Earth without Sacrificing any of those involved!
Sekarang, saya ingin berbagi pendapat pribadi mengenai dilema satu ini. Apa sih kegunaan Reusable Cloth Diaper? Menurut saya:
1. Untuk memudahkan PEKERJAAN/TUGAS Si Ibu (Mother) dari terus-menerus mengganti pakaian dalam si anak yang belum bisa pee or pup di toilet.
2. Juga memudahkan membersihkan kotoran pee/pup jika si anak hanya memakai underwear yang akhirnya pee/pupnya bisa kotor mengenai apa saja didekatnya.
3. Menggantikan Disposable diaper yang berbahaya untuk kesehatan anak, sangat mahal dan buang-buang uang juga sangat merugikan lingkungan.
Selain hal-hal diatas menurut hemat saya tidak ada alasan lain yang sangat berarti atas penggunaan Reusable Cloth Diaper-Popok Kain cuci pakai.
Sekarang kita bahas dilema mengapa tidak ada Reusable Cloth Diaper yang super sempurna/cocok untuk si anak? dan apa saja keluhan utama mengapa reusable diaper sekalu ada kelemahannya?
Kelemahan reusable diaper:
1. Akan merembes/leaking (bergantung pada jenis bahan diaper)
2. Butuh waktu untuk mencuci dan mengeringkan
3. Agak menyulitkan untuk dipergunakan saat travelling (karena harus langsung dibilas/cuci agar tidak bau pee/pup)
Sekarang bahas yang poin pertama “Reusable Cloth Diaper akan merembes/leaking (tergantung pada jenis bahan diaper)”
Lho, beli mahal-mahal kok masih bocor/leaking? hhh…kecewa deh saya, akhirnya yang disalahkan penjualnya juga..(waduh, kok ya yang jualan berniat baik tapi akhirnya salah lagi). Bunda/Mommies para pengguna Cloth Diaper/clodi harus ingat, semua cloth diaper itu terbuat dari kain. Nah, si kain tuh berpori (besar kecilnya tergantung dari jenis kain) jadi tidak ada yang namanya kain tidak berpori, artinya kalo 100% tidak bocor berarti itu bukan kain, melainkan berbahan plastik (hati-hati ya sama clodi yang ada jaminan 100% tidak bocor), sama aja dengan memakaikan popok plastik ke anak Anda.
Sekarang apa sih baiknya kalo Reusable Diaper/Clodinya akhirnya bocor/merembes juga? Artinya Bunda sudah waktunya mengganti clodi si anak. Karena kalo tidak diganti akan muncul efek negatif penggunaan clodi yang sudah jenuh/kotor, seperti ruam disekitar kulit kelamin/pantat si anak, gatal-gatal) hal ini disebabkan oleh bakteri dari pee dan pup si anak, bukan dari kain (kecuali kalo kainnya dicuci dengan detergen kimia, pasti ada efek sampingnya juga donk, tuk clodi pakailah detergen 100% natural) . Meski Bunda memakaikan disposable diaper/popok sekali pakai, akan sama saja, jika sudah penuh tetap harus diganti secepatnya, memang tidak bocor, tapi si anak mendapatkan efek samping yang cukup banyak, baik dari pee/pup yang penuh bakteri juga dari diapernya sendiri yang terbuat dari berbagai macam kimia berbahaya. Jadi semestinya Bunda bahagia kalo reusable cloth diapernya akan merembes ketika sudah jenuh (ideal pemakaian 2 jam harus diganti, atau maksimal 2x pee), merembesnya clodi menjadi alarm otomatis untuk kesehatan anak. So please be patient with Reusable Cloth Diaper ya…!! Please jangan terlena dengan iklan reusable diaper yang anti bocor hingga berjam-jam pemakaian (ini sama artinya, si anak bilang, mommy ngk usah gantiin clodiku ya, meskipun udah 6 jam ku pakai, masih ngk bocor kok, mommy biar bisa tenang bekerja dengan kesibukan mommy, meski tar pas mommy buka clodiku kulitku jadi ruam semua, dan gatal-gatal, bunda ngk mau donk, hal ini terjadi). Untuk emergency kenyamanan bunda, silahkan, tapi saya pribadi tidak menyarankan pemakaian seperti contoh cerita diatas.
Nah, sekarang kita bahas mengapa ada clodi yang lumayan tahan bocor, ada yang mudah bocor dan ada yang bisa berjam-jam ngk bocor juga. Bedanya di jenis kain yang digunakan, logikanya, semakin tahan bocor, semakin kecil pori-pori kain yang sama artinya dengan baik tidaknya sirkulasi udara disekitar kulit yang ditutupi diaper. Gambarannya seperti ini:
1. Mudah Merembes/Leak Easily = Highly Breathable/Sangat Baik Sirkulasi Udara agar kulit bayi bisa bernafas dengan baik.
2. Tidak Mudah Merembes/Not Leaking Easily = Breathable/Lumayan untuk sirkulasi udara, kulit bisa bernafas tetapi tidak sebaik yang jenis no 1.
3. Tidak Merembes/Not Leaking = Non Breathable/Sirkulasi udara tidak ada (sangat sedikit) Kulit bayi tidak bisa bernafas yang akan mengakibatkan berbagai macam keluhan seperti ruam, gatal-gatal, dan penyakit kelamin lainnya.
Untuk kesemua kelemahan Reusable Cloth Diaper/Clodi, semuanya berbalik pada bunda sendiri, ingin anaknya sehat atau mau berkompromi dengan kesehatan anak dengan memilih produk yang nyaman untuk bunda tapi beresiko pada kesehatan anak?
Hematnya, apa sih yang tidak Bunda lakukan untuk kebaikan si Anak? kalau melahirkan si buah hati tercinta saja hingga taruhan nyawa, apalah artinya popok yang sedikit merembes, harus repot sesekali mencuci-keringkan clodi atau repot-repot harus bawa diaper bag jika harus bepergian, bahkan tidak akan menjadi beban jika harus singgah ke toilet umum untuk mencuci clodi kotor ketika sedang bepergian dan dimasukkan kembali ke diaper bag bersih untuk kemudian dikeringkan ketika sampai ditempat tujuan.
Bunda, please remember, Your Foot Print on Earth toward your Loved Ones, Your Kids will bring impact to their life now and forever. Smart and Wise Mother will always weigh what is Best for Her self, her family n this Earth without Sacrificing any of those involved!
Review tentang Cluebebe
Cluebebe Produk Cloth diaper Lokal dengan bahan import (produk premiumnya Indonesia lah..) makanya gak heran jika harganya mahal dan kualitas gak beda ama IMPORT deh..
- Bahan Cover : True Waterproof PUL (PolyUrethane Laminate) → bahan ini fungsinya sebagai penahan kebocoran. Rata-rata Clodi import memakai lapisan ini, makanya kenapa Cluebebe disebut sebagai clodi Lokal kualitas Import. Sayangnya kelemahan PUL ini adalah kurang breathable (tapi masih lebih aman dibanding menggunakan disposable diaper kan?
- High Quality Velcro → Velcro a.k.a prepet kualitas terbaik gak heran jika kadang terlalu merekat (susah dilepas)
- laundry tabs (pengaman velcro saat pencucian) → untungnya velcro dilengkapi dengan laundry tabs (pengaman dalam pencucian) sehingga velcro yang daya prepetnya bagus ini tidak merusak pakaian lain atau clodi itu sendiri waktu dicuci (tapi jangan lupa di pasang velcor di laundry tabs saat mencuci ya.
- low residu microfiber insert → insert 3 layer
- fleece linner → stay dry, fungsinya menjaga pantat bayi agar tetap kering dan terjaga dari kelembaban
- Diaper Cover sistem itu apa? Diaper Cover system adalah terobosan lain dalam perclothdiaperan. Jika Sistem pocket, insert dimasukkan dalam kantung, sistem All in One (AIO), insert dijahit bersama clodi, maka sistem Cover ini insert diletakkan diatas cover
- Kenapa harus Diaper Cover Sistem? Sistem Cover ini didesain untuk ibu-ibu yang ingin mencari cara praktis dalam meletakan insert
- Bagaimana Cara pemakaian Cluebebe diaper cover sistem? Cara memakainya cukup mudah. Kancingkan insert pada diaper cover, kemudian masukkan ujung insert pada kantung yang terletak diujung diaper cover setelah itu letakkan fleece liner diatasnya. Lalu kenakan pada buah hati anda
- Bagaiman tentang Ukurannya? Ukuran Cluebebe Diaper Cover all size. Bisa dipakai dari BB 3 kg – 15 kg. Untuk mengatur ukurannya dengan cara mengancingkan kancing yang terdapat di bagian depan cloth diaper
- Bagaimana Cara Perwatannya? Cara perawatan sama dengan cara perawatan cloth diaper yang lain. Cuci kering dulu sebanyak 3 kali sebelum digunakan. Pencucian dengan detergen biasa tanpa menggunakan pemutih, pelembut dan pewangi (penggunakan 3 bahan ini akan menutup pori-pori. kain dan membuat daya serap insert berkurang). Cara mencucinya sama dengan cara mencuci biasa namun detergen yang digunakan cukup separuh dari takaran mencuci biasa. CLOTH DIAPER INI JANGAN DISETRIKA YA..karena akan membuat lapisan waterproof rusak.
- Berapa Jam pemakaiannya? Pemakaian normal, insert cluebebe mampu menampung 200cc sehingga bisa digunakan 3-4 jam
- Bisakah hanya mengganti insertnya aja? Bisa. Bahkan jika sedikit basah cover tinggal diangin-anginkan saja untuk dipakai kembali. Covernya cepat kering kok ^_^
Motif kurang menarik, motif hanya disablon, bukan asli kain sehingga pencucian berkali kali membuat warna motif memudar.
Desainnya simpel dan tipis, sehingga tidak bulky dalam pemakaian.
Hati-hati dengan fleecenya jika insert terlalu jenuh, kain jenis fleece cenderung lembab.
Disposable Diapers in Landfills
There are many types of disposable diapers available in today’s
market for our convenience-conscious society; while concern over
landfill space has pushed for “greener” alternatives, disposable diapers
are still disposable.
Disposable diapers promoted by manufacturers as all-natural, earth-friendly, plastic-free, chlorine-free, and even at times, compostable, are filling up landfills.
A disposable diaper with a plastic exterior lining is no different than a 100% plastic-free disposable diaper once it has been tossed into a plastic household trash bag and dumped into a landfill.
Plastic is plastic.
Do Disposable Diapers Take 500 Years to Biodegrade?
Cloth diaper advocates often write about the length of time it takes for a disposable diaper to break down within a landfill; 500 years seems to be the most frequently cited time frame.
Since disposable diapers have not been in existence for 500 years, this is obviously a projection, but based on what evidence? There simply is no firsthand evidence of the decomposition rate of disposable diapers.
Juliet Lapidos describes how scientists estimate the length of time it takes trash to decompose.
“To make long-term estimates of this sort, scientists often use respirometry tests. The experimenters place a solid waste sample…in a vessel containing microbe-rich compost, then aerate the mixture. Oer the course of several days, microorganisms assimilate the sample bit by bit and produce carbon dioxide; the resultant carbon dioxide level serves as an indicator of degradation.” (1)
Lapidos goes on to explain how Respirometry tests are effective for products like newspapers and banana peels, but not plastic bags. Plastic bags are synthetic and not recognized as food by the microorganisms trying to “eat” them.
In other words, plastic cannot biodegrade.
Photodegrade, Not Biodegrade
Standard, polyethylene (plastic) bags cannot biodegrade, but instead, they are promoted as photodegradable.
“When exposed to ultraviolet radiation from sunlight, polyethylene’s polymer chains become brittle and start to crack. This suggests that plastic bags will eventually fragment into microscopic granules. As of yet, however, scientists aren’t sure how many centuries it takes for the sun to work its magic.” (1)
Plastic requires the sun to photodegrade. If it is able to photodegrade, the polymer molecules become small, microscopic bits of inorganic toxins (2).
While some news sources say this could take 500 years to decay, others project 1,000 years.
And again, that is with sun exposure.
A disposable diaper, all-natural or not, placed in a plastic bag and dumped in a landfill does not get the necessary exposure to ultra-violet light it needs to photodegrade.
It sits there – with all the other inorganic and organic trash.
Biodegradable Plastic Bags
The biodegradable “plastic” bags made using natural materials like cornstarch are said to be renewable, energy efficient, and emit less greenhouse gases, but even if they manage to breakdown buried in a landfill, will their contents?
“‘Typically in landfills, there’s not much dirt, very little oxygen, and few if any microorganisms,’ says green consumer advocate and author Debra Lynn Dadd. She cites a landfill study conducted by University of Arizona researchers that uncovered still-recognizable 25-year-old hot dogs, corncobs and grapes in landfills, as well as 50-year-old newspapers that were still readable.” (3)
If an organic substance has difficulty biodegrading, then an inorganic, synthetic disposable diaper is going to sit for a long time.
Cloth Diapers are NOT DISPOSABLE.
Landfills are a concern, and when it comes to diapering, cloth diapers are the best answer. Reduce impact by reducing personal waste; diaper your child with cloth and re-use the diapers over and over again.
Read between the lines. Just because a product is advertised as “…okay to toss” because it is “biodegradable” does not mean it will biodegrade; it means it “can” under the right circumstances.
And landfills?
They don’t offer the right circumstances.
By Heather L. Sanders ⋅ February 11, 2009 ⋅
Disposable diapers promoted by manufacturers as all-natural, earth-friendly, plastic-free, chlorine-free, and even at times, compostable, are filling up landfills.
A disposable diaper with a plastic exterior lining is no different than a 100% plastic-free disposable diaper once it has been tossed into a plastic household trash bag and dumped into a landfill.
Plastic is plastic.
Do Disposable Diapers Take 500 Years to Biodegrade?
Cloth diaper advocates often write about the length of time it takes for a disposable diaper to break down within a landfill; 500 years seems to be the most frequently cited time frame.
Since disposable diapers have not been in existence for 500 years, this is obviously a projection, but based on what evidence? There simply is no firsthand evidence of the decomposition rate of disposable diapers.
Juliet Lapidos describes how scientists estimate the length of time it takes trash to decompose.
“To make long-term estimates of this sort, scientists often use respirometry tests. The experimenters place a solid waste sample…in a vessel containing microbe-rich compost, then aerate the mixture. Oer the course of several days, microorganisms assimilate the sample bit by bit and produce carbon dioxide; the resultant carbon dioxide level serves as an indicator of degradation.” (1)
Lapidos goes on to explain how Respirometry tests are effective for products like newspapers and banana peels, but not plastic bags. Plastic bags are synthetic and not recognized as food by the microorganisms trying to “eat” them.
In other words, plastic cannot biodegrade.
Photodegrade, Not Biodegrade
Standard, polyethylene (plastic) bags cannot biodegrade, but instead, they are promoted as photodegradable.
“When exposed to ultraviolet radiation from sunlight, polyethylene’s polymer chains become brittle and start to crack. This suggests that plastic bags will eventually fragment into microscopic granules. As of yet, however, scientists aren’t sure how many centuries it takes for the sun to work its magic.” (1)
Plastic requires the sun to photodegrade. If it is able to photodegrade, the polymer molecules become small, microscopic bits of inorganic toxins (2).
And again, that is with sun exposure.
A disposable diaper, all-natural or not, placed in a plastic bag and dumped in a landfill does not get the necessary exposure to ultra-violet light it needs to photodegrade.
It sits there – with all the other inorganic and organic trash.
Biodegradable Plastic Bags
The biodegradable “plastic” bags made using natural materials like cornstarch are said to be renewable, energy efficient, and emit less greenhouse gases, but even if they manage to breakdown buried in a landfill, will their contents?
“‘Typically in landfills, there’s not much dirt, very little oxygen, and few if any microorganisms,’ says green consumer advocate and author Debra Lynn Dadd. She cites a landfill study conducted by University of Arizona researchers that uncovered still-recognizable 25-year-old hot dogs, corncobs and grapes in landfills, as well as 50-year-old newspapers that were still readable.” (3)
If an organic substance has difficulty biodegrading, then an inorganic, synthetic disposable diaper is going to sit for a long time.
Cloth Diapers are NOT DISPOSABLE.
Landfills are a concern, and when it comes to diapering, cloth diapers are the best answer. Reduce impact by reducing personal waste; diaper your child with cloth and re-use the diapers over and over again.
Read between the lines. Just because a product is advertised as “…okay to toss” because it is “biodegradable” does not mean it will biodegrade; it means it “can” under the right circumstances.
And landfills?
They don’t offer the right circumstances.
By Heather L. Sanders ⋅ February 11, 2009 ⋅
Reviews perbandingan insert microfiber dan bamboo
Belum lama
ini karena penasaran dengan insert bambo yang sedang in di USA, dan
negara lainnya, yang katanya
jauhhh lebih efisien dan efektif dari microfiber akhirnya saya coba
beli (berharap jika benar, bakal meringankan kerjaan saya yang
sehari-harinya super sibuk nih).
Cuma satu kata yang saya bisa bilang “AMAZING!” bukannya saya promosi nih mom, ini curhat saya saja yang senang banget ternyata bambo insert dari segi mana saja lebih unggul (jauh lebih unggul) dari insert jenis lainnya.
Sekarang saya ulas deh, bagusnya dimana:
Cuma satu kata yang saya bisa bilang “AMAZING!” bukannya saya promosi nih mom, ini curhat saya saja yang senang banget ternyata bambo insert dari segi mana saja lebih unggul (jauh lebih unggul) dari insert jenis lainnya.
Sekarang saya ulas deh, bagusnya dimana:
- Insert bambo lebih ringan dari microfiber (lebih rapi kelihatannya, karena tipis dan ringan).
- Daya serapnya sangat tinggi (untuk anak saya berumur 2 ½ thn, heavy wetter yang biasanya 1 insert microfiber dipakai 1 jam, untuk bambo tahan 4 jam! Hanya dengan 1 insert).
- Untuk pengeringan dengan menggunakan spinner saja dan diangin-anginkan didalam rumah hanya butuh waktu 1 jam (microfiber dengan pengeringan yang sama memakan waktu 6-8 jam diangin-anginkan didalam rumah dan 3 jam jika dibawa matahari).
- Lebih mudah dibersihkan dari pup
- Anti bakteri
- Lebih halus dan lembut
Tips mencuci cloth diapers
Sebelum dimulai, perlu nih disampaikan bahwa cara paling
terjamin untuk mencuci popok adalah mengikuti anjuran dari produsen.
Masing-masing produsen punya petunjuknya masing-masing, atau bahkan ada
yang tidak punya petunjukk?? Panduan di bawah ini adalah panduan umum
lho yaa..
1. Popok Katun
Cara mencuci berbagai jenis popok katun sama saja. Jenis ini contohnya adalah AIO Nice Kids, Popok Serap Nice Kids, dan Popok Giraffe. Popok katun yang masih gres harus dicuci beberapa kali sebelum mencapai daya serap yang maksimal, biasanya 3 kali. Gunakan deterjen setengah dari yang biasanya digunakan untuk pakaian dewasa. Antara pencucian satu dengan lainnya bisa menggunakan air panas. Deterjen (jika mencucinya bersih), dapat menghilangkan sisa sisa zat kimia pada kain. Pengering juga bisa mengembangkan bahan katun. Jangan gunakan pelembut, karena pelembut menyebabkan sisa bahan lilin di permukaan popok, menyebabkan bahan katun maupun fleece menjadi menolak air dan mengurangi daya serap. Pelembut, sabun mandi, pewangi dan beberapa jenis deterjen bisa meyebabkan tumpukan residu yang mengurangi performa popok. Kalau ayah bunda merasa popoknya mulai tidak bermanfaat sebagaimana mestinya, mungkin perlu dilakukan stripping.
2. Insert
Sifat yang diinginkan dari insert adalah daya serap yang tinggi. Jangan gunakan pelembut, sabun dan deterjen yang terlalu banyak, karena akan menyebabkan berkurangnya daya serap dan munculnya residu pada kain.
3. Diaper Cover Anti Air (waterproof)
Untuk diaper cover berbahan jas baby (contoh: Canberra Diaper Cover), jangan dicuci di mesin cuci! Lagipula, mencuci Canberra Diaper Cover mudahhh sekali, cukup dicelup celup dan diperas dengan hati hati.
Tips lain untuk memperpanjang umur popok adalah menjemur dengan digantung, tidak dengan mesin pengering. Bukan tidak boleh pakai mesin pengering lho yaa, ini hanya tips supaya popok makin tahan lama.
4. Diaper Cover Fleece/Wool
Fleece: Nah, jenis popok ini nih yang paling sedikit butuh perhatian. Mau air panas, dingin, hangat, dan deterjen sebanyak apapun. Mau ditambahkan pelembut juga boleh, karena sifat yang diinginkan dari diaper cover adalah makin sedikit daya serap semakin baik. Kalau diaper cover berbahan wol bocor, tambahkan pelembut ketika mencuci, atau gunakan sabun mandi. Dikeringkannya juga praktis, masukkan saja ke mesin pengering. CARA INI TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK JENIS LAIN.
Wol: pantangan untuk jenis wol adalah air panas. Mencuci dengan tangan, dengan sabun cuci yang mengandung lanolin, lebih direkomendasikan.
5. Popok dengan komponen plastik
Adapun popok waterproof lainnya yang ‘dibungkus’ dengan kain, seperti Popok serap dan AIO Nice Kids, begitu pula AIO Canberra, lebih aman masuk ke mesin cuci daripada diaper cover Canberra (yang komponen plastiknya terbuka), walaupun lebih disarankan tidak masuk mesin cuci untuk memperpanjang umur lapisan anti air-nya. Apabila dicuci dengan mesin cuci, lebih baik dimasukkan ke dalam laundry bag, supaya tidak terpelintir dengan cucian lain. Untuk popok yang dilengkapi dengan Velcro (prepet), pastikan tidak dalam kondisi terbuka sebelum masuk mesin cuci, supaya tidak nyangkut ke cucian yang lain.
6. Popok Katun bauuu
Penyebab popok berbahan katun menjadi bau adalah deterjen yang digunakan terlalu banyak, dan menimbulkan timbunan sisa deterjen (karena katun sifatnya mudah menyerap, baik air, maupun deterjen!)
Adanya timbunan deterjen ini bisa dicek dengan mencuci di mesin cuci tanpa deterjen dan cukup sebentar saja. Kalau muncul busa, artinya terdapat timbunan deterjen. Kalau ini terjadi, lakukan stripping. Cara lain untuk mengatasi bau adalah mencuci menggunakan cuka. Cuka (white vinegar)bisa menurunkan pH, membunuh bakteri dan menyeimbangkan pH kembali ke normal.
7 . Popok Fleece dan PUL bauuu
Fleece dan PUL adalah bahan sintetis, dan bahan sintetis lebih ‘menyerap’ bau daripada serat alami. Tipsnya adalah, jangan merendam popok berbahan PUL dan fleece. Kalaupun mau direndam (karena ngga bisa nyuci terlalu sering), bilas dulu popoknya sampai bersih, baru direndam. Sebelum dicuci juga harus dibils lagi ya.
Jadi… kalau popoknya kena pup, jangan dibiarkan dalam keadaan lembab dan belum tercuci. Misalnya nih pupnya dibuang ke wc dengan semprotan wc, lalu popoknya ditaruh begitu saja di ember. Big no no yaa.., skali lagi kalau mau ditaruh di ember dibilas dulu sampai jejak pup nya ngga ada lagi.
8 .Stripping
Stripping adalah metoda untuk menghilangkan residu dari popok kain. Timbunan pengotor ini bisa menyebabkan bau, dan kualitas popok menurun. Yang umum menjadi penyebab residu adalah deterjen, sabun, dan pelembut. Jika residu ini disebabkan oleh deterjen terlalu banyak dan penggunaan sabun, biasanya popoknya menjadi bau, atau bocor. Kalau popoknya bocor padahal belum menyerap pipis dengan baik, itu juga disebabkan residu di popok.
Cara melakukan stripping: Cuci dengan air bersih sampai tidak muncul busa.
Untuk popok yang terdapat timbunan katrena pelembut atau sabun, cuci dengan tangan menggunakan sabun cuci piring (untuk menghilangkan minyak). Sabun cucinya sedikit aja yaa… diaruh langsung di bahan fleece-nya, lalu kucek. Setelah itu dibilas.
Lakukan stripping secara berkala, misalnya setiap bulan. Selain tidak baik untuk popok, residu juga bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi.
(disarikan dan diadaptasi dari : http://www.punkinbutt.com)
1. Popok Katun
Cara mencuci berbagai jenis popok katun sama saja. Jenis ini contohnya adalah AIO Nice Kids, Popok Serap Nice Kids, dan Popok Giraffe. Popok katun yang masih gres harus dicuci beberapa kali sebelum mencapai daya serap yang maksimal, biasanya 3 kali. Gunakan deterjen setengah dari yang biasanya digunakan untuk pakaian dewasa. Antara pencucian satu dengan lainnya bisa menggunakan air panas. Deterjen (jika mencucinya bersih), dapat menghilangkan sisa sisa zat kimia pada kain. Pengering juga bisa mengembangkan bahan katun. Jangan gunakan pelembut, karena pelembut menyebabkan sisa bahan lilin di permukaan popok, menyebabkan bahan katun maupun fleece menjadi menolak air dan mengurangi daya serap. Pelembut, sabun mandi, pewangi dan beberapa jenis deterjen bisa meyebabkan tumpukan residu yang mengurangi performa popok. Kalau ayah bunda merasa popoknya mulai tidak bermanfaat sebagaimana mestinya, mungkin perlu dilakukan stripping.
2. Insert
Sifat yang diinginkan dari insert adalah daya serap yang tinggi. Jangan gunakan pelembut, sabun dan deterjen yang terlalu banyak, karena akan menyebabkan berkurangnya daya serap dan munculnya residu pada kain.
3. Diaper Cover Anti Air (waterproof)
Untuk diaper cover berbahan jas baby (contoh: Canberra Diaper Cover), jangan dicuci di mesin cuci! Lagipula, mencuci Canberra Diaper Cover mudahhh sekali, cukup dicelup celup dan diperas dengan hati hati.
Tips lain untuk memperpanjang umur popok adalah menjemur dengan digantung, tidak dengan mesin pengering. Bukan tidak boleh pakai mesin pengering lho yaa, ini hanya tips supaya popok makin tahan lama.
4. Diaper Cover Fleece/Wool
Fleece: Nah, jenis popok ini nih yang paling sedikit butuh perhatian. Mau air panas, dingin, hangat, dan deterjen sebanyak apapun. Mau ditambahkan pelembut juga boleh, karena sifat yang diinginkan dari diaper cover adalah makin sedikit daya serap semakin baik. Kalau diaper cover berbahan wol bocor, tambahkan pelembut ketika mencuci, atau gunakan sabun mandi. Dikeringkannya juga praktis, masukkan saja ke mesin pengering. CARA INI TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK JENIS LAIN.
Wol: pantangan untuk jenis wol adalah air panas. Mencuci dengan tangan, dengan sabun cuci yang mengandung lanolin, lebih direkomendasikan.
5. Popok dengan komponen plastik
Adapun popok waterproof lainnya yang ‘dibungkus’ dengan kain, seperti Popok serap dan AIO Nice Kids, begitu pula AIO Canberra, lebih aman masuk ke mesin cuci daripada diaper cover Canberra (yang komponen plastiknya terbuka), walaupun lebih disarankan tidak masuk mesin cuci untuk memperpanjang umur lapisan anti air-nya. Apabila dicuci dengan mesin cuci, lebih baik dimasukkan ke dalam laundry bag, supaya tidak terpelintir dengan cucian lain. Untuk popok yang dilengkapi dengan Velcro (prepet), pastikan tidak dalam kondisi terbuka sebelum masuk mesin cuci, supaya tidak nyangkut ke cucian yang lain.
6. Popok Katun bauuu
Penyebab popok berbahan katun menjadi bau adalah deterjen yang digunakan terlalu banyak, dan menimbulkan timbunan sisa deterjen (karena katun sifatnya mudah menyerap, baik air, maupun deterjen!)
Adanya timbunan deterjen ini bisa dicek dengan mencuci di mesin cuci tanpa deterjen dan cukup sebentar saja. Kalau muncul busa, artinya terdapat timbunan deterjen. Kalau ini terjadi, lakukan stripping. Cara lain untuk mengatasi bau adalah mencuci menggunakan cuka. Cuka (white vinegar)bisa menurunkan pH, membunuh bakteri dan menyeimbangkan pH kembali ke normal.
7 . Popok Fleece dan PUL bauuu
Fleece dan PUL adalah bahan sintetis, dan bahan sintetis lebih ‘menyerap’ bau daripada serat alami. Tipsnya adalah, jangan merendam popok berbahan PUL dan fleece. Kalaupun mau direndam (karena ngga bisa nyuci terlalu sering), bilas dulu popoknya sampai bersih, baru direndam. Sebelum dicuci juga harus dibils lagi ya.
Jadi… kalau popoknya kena pup, jangan dibiarkan dalam keadaan lembab dan belum tercuci. Misalnya nih pupnya dibuang ke wc dengan semprotan wc, lalu popoknya ditaruh begitu saja di ember. Big no no yaa.., skali lagi kalau mau ditaruh di ember dibilas dulu sampai jejak pup nya ngga ada lagi.
8 .Stripping
Stripping adalah metoda untuk menghilangkan residu dari popok kain. Timbunan pengotor ini bisa menyebabkan bau, dan kualitas popok menurun. Yang umum menjadi penyebab residu adalah deterjen, sabun, dan pelembut. Jika residu ini disebabkan oleh deterjen terlalu banyak dan penggunaan sabun, biasanya popoknya menjadi bau, atau bocor. Kalau popoknya bocor padahal belum menyerap pipis dengan baik, itu juga disebabkan residu di popok.
Cara melakukan stripping: Cuci dengan air bersih sampai tidak muncul busa.
Untuk popok yang terdapat timbunan katrena pelembut atau sabun, cuci dengan tangan menggunakan sabun cuci piring (untuk menghilangkan minyak). Sabun cucinya sedikit aja yaa… diaruh langsung di bahan fleece-nya, lalu kucek. Setelah itu dibilas.
Lakukan stripping secara berkala, misalnya setiap bulan. Selain tidak baik untuk popok, residu juga bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi.
(disarikan dan diadaptasi dari : http://www.punkinbutt.com)
Kekurangan/keburukan Disposable Diaper (Dirty Facts)
dear moms, masih menggunakan disposable diapers bagi buah hati moms? mari kita hitung kerugiannya.. :
* Boros! Asumsikan harga dispo @ Rp.1500/pc, penggunaan dispo ‘agak’ sehat rata-rata 4 pcs/hari (penggunaan dispo yang sehat adalah maksimal 4 jam), dipakai hingga masa toilet training,18 bulan, maka moms harus merogoh kocek sebesar Rp.1500 X 4 = Rp.6000/hari, Rp.180.000/hari,Rp.3.420.000/18 bulan. Dan moms harus merogoh kocek yang minimal sama untuk putra moms berikutnya.
* Bahaya bahan kima yang terkandung dalam disposable diapers
* Sampah Disposable Diapers mengandung plastic yang tidak dapat di uraikan oleh mikroorganisme yang ada di bumi, dan baru akan mengurai dengan bantuan matahari setelah ±500 th bahkan sebagian peneliti menyebutkan angka ±1000 th, …Coba Ayah bunda bayangkan apa yang terjadi pada bumi kita jika sampah disposable diapers baby terus menumpuk di seluruh dunia dari tahun ke tahun??
SO moms.. beralihlah ke cloth diaper. Secara harfiah, cloth diaper berarti popok kain, bahasa modernya, cloth diaper adalah popok kain yang telah di modifikasi sehingga bermanfaat layaknya disposable diapers. Ia merupakan evolusi popok bayi yang memadukan kenyamanan popok kain dengan teknologi secanggih disposable diapers. Dengan perawatan yang baik, cloth diapers mampu bertahan hingga bertahun-tahun, yang artinya bisa digunakan oleh putra-putra moms berikutnya.. Let’s save our baby, save our money and save our Earth.. Happy Cloth Diapering!
* Boros! Asumsikan harga dispo @ Rp.1500/pc, penggunaan dispo ‘agak’ sehat rata-rata 4 pcs/hari (penggunaan dispo yang sehat adalah maksimal 4 jam), dipakai hingga masa toilet training,18 bulan, maka moms harus merogoh kocek sebesar Rp.1500 X 4 = Rp.6000/hari, Rp.180.000/hari,Rp.3.420.000/18 bulan. Dan moms harus merogoh kocek yang minimal sama untuk putra moms berikutnya.
* Bahaya bahan kima yang terkandung dalam disposable diapers
* Sampah Disposable Diapers mengandung plastic yang tidak dapat di uraikan oleh mikroorganisme yang ada di bumi, dan baru akan mengurai dengan bantuan matahari setelah ±500 th bahkan sebagian peneliti menyebutkan angka ±1000 th, …Coba Ayah bunda bayangkan apa yang terjadi pada bumi kita jika sampah disposable diapers baby terus menumpuk di seluruh dunia dari tahun ke tahun??
SO moms.. beralihlah ke cloth diaper. Secara harfiah, cloth diaper berarti popok kain, bahasa modernya, cloth diaper adalah popok kain yang telah di modifikasi sehingga bermanfaat layaknya disposable diapers. Ia merupakan evolusi popok bayi yang memadukan kenyamanan popok kain dengan teknologi secanggih disposable diapers. Dengan perawatan yang baik, cloth diapers mampu bertahan hingga bertahun-tahun, yang artinya bisa digunakan oleh putra-putra moms berikutnya.. Let’s save our baby, save our money and save our Earth.. Happy Cloth Diapering!
6 Jenis Material & Bahan Reusable Cloth Diaper
Tahukah Anda dengan jenis-jenis material atau pabrik yang
digunakan untuk Cloth diaper? Tidak semua jenis Cloth diapers itu sama.
Jika Anda bertanya-tanya mengapa ada jenis Cloth diapers mahal harganya,
dan ada pula yang murah, kita bisa menilai dengan mengetahui jenis
material yang digunakan untuk menghasilkan Cloth diaper tersebut.
Sebelum membeli sesuatu merek atau jenis Cloth diapers, tanyakan dan
pastikan dahulu dengan penjual pada material Cloth diaper. Ini adalah
penting karena beraneka jenis material mungkin memerlukan cara perawatan
dan pembasuhan yang berbeda. Mengapa juga, para penjual Cloth diaper
harus memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini kepada pembeli:
Apakah material yang digunakan untuk Cloth diaper (lapisan dalam / luar /
material dasar?) Apakah material inserts yang digunakan? Bagaimana cara
cuci pertama kali sebelum digunakan (prewash)? Apakah teknik perawatan /
pembasuhan yang khusus untuk Cloth diaper jenis ini? Kita mungkin
pernah dengar tentang microfiber, cotton, bamboo, fleece dan sebagainya
saat pencarian Cloth diapers. Mari kita menjengah lebih mendalam
mengenai jenis-jenis material dan pabrik yang lazim digunakan, bersama
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing:
1) pul (POLYURETHANE LAMINATE) Terbuat dari kombinasi katun, polyester atau kapas / campuran poly. Bahan ini digunakan sebagai lapisan luar tahan air Cloth diaper seperti untuk pocket diapers, AIO/AI2 dan juga diaper cover. Kelebihan: “Breathable” (bukan seperti lapisan plastik yang tiada ventilasi).
2) FLEECE / MICROFLEECE Material sintetis ini (100% polyester) sangat umum digunakan sebagai lapisan dalam pocket diaper, AIO/AI2 dan diaper cover. Diaper liners juga ada terbuat dari fleece (untuk diletakkan di atas Cloth diaper sebagai lapisan “stay dry” dan untuk menyenangkan pembuangan air besar bayi dari CD). Fleece ada berbagai kualitas. Kualitas paling bagus adalah “Polar Fleece”. Kelebihan: Amat lembut untuk digunakan atas kulit bayi, mampu untuk menarik air ke lapisan bawah secara efektif dan menjadikan kulit bayi tetap kering saat memakai Cloth diaper (wicking properties), “breathable”, senang dicuci, cepat kering, “STAIN-resistant”.
3) MICROFIBER Material ini lazim digunakan sebagai inserts, dan ianya adalah kombinasi polyester dan polyamide (bahan sintetis). Bahan ini seperti pabrik yang digunakan untuk membuat handuk mandi. Kelebihan: Agak murah, senang ditemukan, mempunyai daya serapan yang bagus, berupaya menyerap cairan dari permukaan kulit dengan cepat daripada material lain (wicking properties). Kekurangan: Tidak dapat digunakan terus ke atas kulit bayi karena akan menyebabkan masalah kekeringan (karena itu menyerap cairan dengan cepat), material sintetis ini tidak terbiodegradasi (non-biodegradable).
4) BAMBOO Bahan terbuat dari tanaman bamboo ini semakin populer untuk pembuatan Cloth diapers. Itulah digunakan sebagai material dasar Cloth diaper seperti fitted diaper, lapisan dalam pocket diaper dan juga sebagai insert. Kelebihan: Bahan yang “breathable” (dingin untuk pemakaian di cuaca panas), lembut, berupaya menyerap lebih cair dibandingkan microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan malam hari), memiliki sifat anti-bakteri alami, bahan alami, lingkungan sekitar dan “sustainable “(bamboo tidak menggunakan pestisid, senang & cepat ditanam). Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih sering (lebih 6 kali) sebelum digunakan untuk memastikan daya serap yang tinggi, sewaktu prewash juga tidak bisa dicuci dengan pabrik lain, harga yang lebih mahal.
5) HEMP Terbuat dari kayu tanaman hemp. Lazim digunakan sebagai bahan baku untuk fitted diaper, lapisan atas pocket diaper dan sebagai insert. Kelebihan: Tahan lasak, mampu untuk menjadi lebih lembut setelah petunjuk berkelanjutan, daya serap yang lebih tinggi dibanding microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan malam hari), bahan yang alami (lebih Environmental), memiliki sifat anti-bakteri alami, cocok untuk pemakaian di cuaca dingin atau panas. Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih sering untuk membuang “natural oils” yang ada di dalamnya, agak lambat untuk dikeringkan, lebih sulit ditemukan di Malaysia, harga yang jauh lebih mahal.
6) wool Material alami dari kulit domba sangat cocok sebagai bahan diaper covers atau soakers (shorties / longies). Bahan ini juga selalu digunakan untuk membuat baju dingin (sweater). Kelebihan: Bahan yang amat “breathable” (sesuai untuk bayi cuaca panas dan juga dingin), dapat digunakan berulang kali tanpa dicuci, lanolin dalam wool memiliki “repelling properties” (dapat menghapus air dari kulit bayi dengan efisien). Kekurangan: Memerlukan perawatan yang khusus, perlu di-lanolize kembali untuk mengembalikan daya serap dan “repelling properties”, agak sulit ditemukan di indonesia (biasanya perlu dibeli dari luar negeri), harga yang mahal. Sekarang Anda sudah lebih mahir pada pabrik-pabrik Cloth diaper bukan? Jangan lupa gunakan info-info ini selama proses pembelian Cloth diapers Anda kelak!
1) pul (POLYURETHANE LAMINATE) Terbuat dari kombinasi katun, polyester atau kapas / campuran poly. Bahan ini digunakan sebagai lapisan luar tahan air Cloth diaper seperti untuk pocket diapers, AIO/AI2 dan juga diaper cover. Kelebihan: “Breathable” (bukan seperti lapisan plastik yang tiada ventilasi).
2) FLEECE / MICROFLEECE Material sintetis ini (100% polyester) sangat umum digunakan sebagai lapisan dalam pocket diaper, AIO/AI2 dan diaper cover. Diaper liners juga ada terbuat dari fleece (untuk diletakkan di atas Cloth diaper sebagai lapisan “stay dry” dan untuk menyenangkan pembuangan air besar bayi dari CD). Fleece ada berbagai kualitas. Kualitas paling bagus adalah “Polar Fleece”. Kelebihan: Amat lembut untuk digunakan atas kulit bayi, mampu untuk menarik air ke lapisan bawah secara efektif dan menjadikan kulit bayi tetap kering saat memakai Cloth diaper (wicking properties), “breathable”, senang dicuci, cepat kering, “STAIN-resistant”.
3) MICROFIBER Material ini lazim digunakan sebagai inserts, dan ianya adalah kombinasi polyester dan polyamide (bahan sintetis). Bahan ini seperti pabrik yang digunakan untuk membuat handuk mandi. Kelebihan: Agak murah, senang ditemukan, mempunyai daya serapan yang bagus, berupaya menyerap cairan dari permukaan kulit dengan cepat daripada material lain (wicking properties). Kekurangan: Tidak dapat digunakan terus ke atas kulit bayi karena akan menyebabkan masalah kekeringan (karena itu menyerap cairan dengan cepat), material sintetis ini tidak terbiodegradasi (non-biodegradable).
4) BAMBOO Bahan terbuat dari tanaman bamboo ini semakin populer untuk pembuatan Cloth diapers. Itulah digunakan sebagai material dasar Cloth diaper seperti fitted diaper, lapisan dalam pocket diaper dan juga sebagai insert. Kelebihan: Bahan yang “breathable” (dingin untuk pemakaian di cuaca panas), lembut, berupaya menyerap lebih cair dibandingkan microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan malam hari), memiliki sifat anti-bakteri alami, bahan alami, lingkungan sekitar dan “sustainable “(bamboo tidak menggunakan pestisid, senang & cepat ditanam). Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih sering (lebih 6 kali) sebelum digunakan untuk memastikan daya serap yang tinggi, sewaktu prewash juga tidak bisa dicuci dengan pabrik lain, harga yang lebih mahal.
5) HEMP Terbuat dari kayu tanaman hemp. Lazim digunakan sebagai bahan baku untuk fitted diaper, lapisan atas pocket diaper dan sebagai insert. Kelebihan: Tahan lasak, mampu untuk menjadi lebih lembut setelah petunjuk berkelanjutan, daya serap yang lebih tinggi dibanding microfiber (lebih sesuai untuk penggunaan malam hari), bahan yang alami (lebih Environmental), memiliki sifat anti-bakteri alami, cocok untuk pemakaian di cuaca dingin atau panas. Kekurangan: Memerlukan “prewash” yang lebih sering untuk membuang “natural oils” yang ada di dalamnya, agak lambat untuk dikeringkan, lebih sulit ditemukan di Malaysia, harga yang jauh lebih mahal.
6) wool Material alami dari kulit domba sangat cocok sebagai bahan diaper covers atau soakers (shorties / longies). Bahan ini juga selalu digunakan untuk membuat baju dingin (sweater). Kelebihan: Bahan yang amat “breathable” (sesuai untuk bayi cuaca panas dan juga dingin), dapat digunakan berulang kali tanpa dicuci, lanolin dalam wool memiliki “repelling properties” (dapat menghapus air dari kulit bayi dengan efisien). Kekurangan: Memerlukan perawatan yang khusus, perlu di-lanolize kembali untuk mengembalikan daya serap dan “repelling properties”, agak sulit ditemukan di indonesia (biasanya perlu dibeli dari luar negeri), harga yang mahal. Sekarang Anda sudah lebih mahir pada pabrik-pabrik Cloth diaper bukan? Jangan lupa gunakan info-info ini selama proses pembelian Cloth diapers Anda kelak!
Keyword : panduan clodi, panduan pemakaian clodi, panduan cloth diaper, review clodi, review berbagai merk clodi, tips memilih clodi, tips pampers kain cuci ulang, tips popok kain cuci ulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar